Gempita.co – Untuk mendukung delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, pemerintah Provinsi Bali menyiagakan 408 tenaga medis, terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dan perawat.
Sebelum bertugas, para tenaga medis telah mendapatkan pelatihan, termasuk simulasi kedaruratan. Mereka akan bersiaga di titik-titik lokasi pertemuan sesuai agenda konferensi, rumah sakit, klinik, serta hotel tempat menginap delegasi.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom melalui keterangan persnya, Jumat (11/11/2022). “Kami memilih tenaga medis terbaik untuk disiagakan penuh selama berlangsungnya KTT G20 di Bali ini,” ujarnya.
Selain tenaga medis, berbagai fasilitas kesehatan juga disiapkan untuk melayani para anggota delegasi. Antara lain empat unit ruang mini intensive care unit (ICU), 23 klinik, dan 13 tim medis mobile.
Bagi tamu VVIP dan VIP, disediakan dokter spesialis yang khusus selain dokter umum. Di antaranya dokter spesialis jantung dokter spesialis anestesi.
Pemprov Bali juga menyediakan tujuh rumah sakit rujukan untuk para anggota delegasi KTT G20. Tiga di antaranya berupa rumah sakit umum yaitu RSUP IGN Ngurah, RSUD Bali Mandara, dan RSU Universitas Udayana.
Kemudian tiga rumah sakit yang dikelola pihak swasta yaitu RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, dan RS Bhayangkara. Terakhir adalah RS Tingkat II Udayana.
Menurut Nyoman, seluruh rumah sakit rujukan tersebut menyediakan total 1.350 tempat tidur. Ini sudah termasuk ruang ICU serta kamar isolasi untuk yang terpapar Covid-19.
Selain itu, Kapal Perang RI (KRI) dr. Wahidin Sudirohusodo telah disiagakan sebagai rumah sakit terapung. “Keberadaannya akan mendukung penuh untuk kedaruratan khusus tamu serta delegasi VVIP dan VIP,” ujarnya.
Seluruh tim medis dan fasilitas kesehatan akan terhubung dengan pusat komunikasi yang berada di Kompleks ITDC Nusa Dua. “Dari sini kami akan terus melakukan koordinasi terkait pelayanan kesehatan untuk delegasi G20,” ucap Nyoman dikutip RRI.co.id.