Gempita.co-Delegasi Qatar mengunjungi Israel pada hari Sabtu untuk membahas kemungkinan perpanjangan gencatan senjata empat hari antara Hamas dan Israel yang dimulai pada hari Jumat.
Hal itu diungkapkan seorang pejabat yang mengetahui kunjungan tersebut. “Tim operasi Qatar juga berkoordinasi dengan para pejabat Israel untuk memastikan gencatan senjata dan pembebasan sandera terus berjalan lancar,” kata pejabat itu seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (26/11/2023).
Mesir juga menyatakan telah menerima sinyal positif dari semua pihak atas kemungkinan perpanjangan gencatan senjata di Jalur Gaza selama satu atau dua hari.
Kepala Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negaranya sedang mengadakan pembicaraan ekstensif dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan mengenai perpanjangan gencatan senjata empat hari, yang berarti pembebasan lebih banyak tahanan di Gaza dan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Pada hari kedua gencatan senjata, kelompok perlawanan Islam Hamas menyerahkan 13 sandera Israel dan empat warga asing ke Komite Palang Merah Internasional pada Sabtu malam. Sebelumnya, Hamas juga telah membebaskan 24 sandera termasuk perempuan dan anak-anak Israel serta pekerja pertanian Thailand.
Sebagai bagian dari kesepakatan, otoritas penjara Israel mengumumkan pembebasan 39 tahanan Palestina. Tiga puluh sembilan tahanan tersebut dibebaskan dari tiga penjara sebagai bagian dari kesepakatan tahap kedua untuk membebaskan sandera.
Sedangkan sebelumnya, Zionis Israel membebaskan 24 wanita Palestina dan 15 remaja. Berdasarkan ketentuan gencatan senjata Israel-Hamas yang berlangsung selama empat hari, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan dalam waktu empat hari, sebagai imbalan bagi 150 perempuan dan anak-anak Palestina di antara ribuan tahanan di penjara-penjara Israel. Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang jika lebih banyak sandera yang dibebaskan sebanyak 10 sandera per hari.