Gunungsitoli, Gempita.co – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Gunungsitoli, melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama atau Momerandum of Understanding (MoU) dengan Pengembangan Latihan Keterampilan Terpadu (PLKT) Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Gunungsitoli dan Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah Nias.
Kerja sama tersebut dalam rangka pembinaan kemandirian dan kepribadian warga Binaan di Lapas Kelas II B Gunungsitoli.
Penandatanganan MoU dilaksanakan di Lapas Kelas II B Gunungsitoli, Jalan Dolok Martimbang No.19, Desa Hilina’a, Gunungsitoli, pada Jum’at (5/2/2021) siang.
“Kita berharap, agar program ini benar-benar bisa berjalan dengan baik, dan menjadi memontum bagi warga binaan untuk menjadikan kegiatan ini sebagai sarana membekali diri, baik skil maupun dari sisi kerohanian. Sehingga nantinya, setiap warga binaan yang keluar dari sini benar-benar siap untuk kembal ketengah-tengah masyarakat,” ujar Kepala Lapas Kelas II B Gunungsitoli, Soetopo Berutu, dalam keterangannya.
Dia mengatakan, kegiatan atau program tersebut akan dimulai sejak MoU ditandatangani.
“Mulai hari ini, secara resmi kita mulai dan di situasi pandemi ini kerja samanya disesuaikan dengan keadaan, bisa sistem daring,” kata Soetopo.
Program Asimilasi
Ia menjelaskan, kerja sama dengan PLKT BNKP Gunungsitoli dilakukan dalam mengembangkan keterampilan para warga binaan khususnya dalam bidang pertukangan.
Sementara, sambungnya, kerja sama dengan Ponpes Hidayatullah Nias dalam bidang pembinaan kerohanian Islam bagi warga binaan pemasyarakatan secara umum, antara lain kegiatan keagamaan, pendidikan, dakwah, sosial kemasyarakatan, dan khutbah di hari-hari besar Islam.
“Kerjasama ini juga dalam rangka program asimilasi bagi narapidana dalam bentuk kerja sosial dan anak didik pemasyarakatan di Lapas Kelas IIB Gunungsitoli,” unkap Soetopo.
Pengurus Ponpes Hidayatullah Nias, Heri Kafri Silalahi, menyambut baik kerja sama dan merespon baik karena sifatnya pembinaan. Ia juga mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih atas kerja sama tersebut.
“Melalui program ini, kita antusias, dan berharap ketika mereka (warga binaan) nantinya berada di tengah-tengah masyarakat sudah punya keahlian, dan telah bertobat,” harapnya.
Penulis : Setiaman Zebua
Editor: Rukmana
