Laut Nusantara, Rahasia Melaut Efektif dan Efisien bagi Nelayan

FOTO : BIRO HUMAS DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

Jakarta, Gempita.co – Seiring dengan perkembangan teknologi, nelayan kini bisa semakin aman dan efisien saat melaut. Melalui aplikasi Laut Nusantara, Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menawarkan sejumlah fitur yang bisa membantu nelayan menangkap ikan.

Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja menegaskan bahwa sejak diluncurkan pada tahun 2018,  aplikasi ini telah digunakan oleh lebih dari 35 ribu nelayan se-Indonesia. Selain itu, Laut Nusantara juga bisa diunduh secara gratis di Play Store.

Bacaan Lainnya

“Aplikasi Laut Nusantara telah mentransformasi budaya nelayan  dari mencari ikan menjadi menangkap ikan secara efektif dan efisien,” ungkap Sjarief, Senin (5/10).

Kepala Pusat Riset Kelautan, I Nyoman Radiarta memaparkan fitur-fitur tersebut diantaranya, peta ikan untuk memudahkan pengguna melihat sebaran ikan di tiga wilayah berbeda yakni wilayah pesisir, perairan khusus dan laut lepas.

Kemudian fitur hitung bahan bakar minyak (BBM) untuk memberikan estimasi bahan bakar yang dibutuhkan selama melaut.

Selanjutnya harga jual ikan, yang menampilkan perbandingan harga ikan di masing-masing pelabuhan perikanan. Lalu feedback tangkapan guna membantu para nelayan mencatat selama melaut.

“Ada tombol SOS yang menghubungkan pengguna dengan operator jika terjadi hal tidak wajar/kedaruratan serta fitur live chat untuk nelayan dapat bertanya langsung kepada admin,” jelas Nyoman.

Selama 2019, penggunaan aplikasi ini di Kabupaten Bangka Tengah meningkatkan efisiensi penggunaan BBM menjadi 41,6%, dari yang semula 12 liter sekali melaut, menjadi 7 liter. Bahkan,  nilai tukar nelayan (NTN) di Kabupaten Bangka Tengah, dari yang semula 107 menjadi 117 (10%).

“Kemudian peningkatan produksi ikan nelayan di Sukabumi dan Jembrana, masing-masing meningkat 58% dan 110%,” urainya.

Fathul Jawat, nelayan asal Jembrana, Bali, mengamini manfaat aplikasi Laut Nusantara. Sebelum mengenal aplikasi ini, dia mengaku tak bisa memperkirakan cuaca. Akibatnya, dia sering diterjang angin kencang saat berada di laut.

“Terkadang saya berangkat cuaca tenang, tau-taunya malam diterjang badai. Nah, sekarang dengan aplikasi ini, saya bisa mengetahui pergerakan angin juga,” kata Fathul.

Sebaliknya, Fathul memastikan semakin tak takut untuk melaut setelah mempelajari fitur-fitur apliksai Laut Nusantara. Termasuk mendeteksi sebaran ikan agar penggunaan bahan bakar semakin efisien.

“Aplikasi ini benar-benar bermanfaat,” jelasnya.

Pos terkait