Jakarta, Gempita.co – Penanaman bibit mangrove sejumlah 112.500 bibit dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) dalam rangka program akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kalimantan Barat (Kalbar).
Dua lokasi yang menjadi tempat penanaman bibit mangrove adalah Kabupaten Mempawah dan Kota Singkawang. Bibit mangrove yang ditanam di Kabupaten Mempawah pada akhir September lalu sebanyak 87.500 bibit dengan luas area 35 hektare, sedangkan bibit mangrove yang ditanam di Kota Singkawang pada Senin (12/10) menambahkan 25.000 bibit mangrove di area seluas 10 hektare.
Plt. Dirjen PRL, Tb. Haeru Rahayu menjelaskan kegiatan penanaman mangrove merupakan salah satu stimulus ekonomi yang diberikan kepada masyarakat pesisir yang terdampak pandemi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk padat karya.
“Untuk memperbaiki ekonomi nasional, KKP menggulirkan program PEN pengelolaan ruang laut dalam bentuk padat karya rehabilitasi kawasan mangrove, restorasi terumbu karang, dan pengembangan usaha garam rakyat (PUGaR),” jelas Plt Dirjen yang akrab dipanggil Tebe di Jakarta.
Tebe menambahkan, Program PEN Padat Karya Rehabilitasi Kawasan Mangrove akan dilakukan di 12 lokasi di Provinsi Aceh, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. Program penanaman mangrove seluas 105 hektar.
“Selain pemulihan ekonomi, program ini juga untuk mengembalikan luasan ekosistem mangrove yang hilang dan merehabilitasi ekosistem pesisir yang rusak,” ujarnya.
Penanaman mangrove di wilayah Kalbar didampingi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PRL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak melibatkan Kelompok Masyarakat Perkumpulan Peduli Mangrove Surya Perdana Mandiri Kota Singkawang dan Kelompok Masyarakat Karya Semula Kabupaten Mempawah.
Kepala BPSPL Pontianak, Getreda M. Hehanussa menyampaikan jenis bibit mangrove yang ditanam di Kabupaten Mempawah adalah jenis Rhizophora spp. dan Avicennia spp., sedangkan untuk Kota Singkawang, hutan bakau yang ditanam jenis Rhizophora spp.
“Setelah proses konfirmasi lokasi selanjutnya, tim melakukan analisis dan koordinasi secara intensif dengan Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil hingga penanaman mangrove yang bisa terlaksana,” tutur Getreda
Getreda menekankan agar kegiatan penanaman dilakukan dengan serius dan gigih oleh kelompok masyarakat.Sementara dinas dan instansi yang diharapkan bisa melakukan pendampingan dan pengawasan selama proses penanaman mangrove.
Sementara itu, Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie berkomitmen akan membangun gapura di lokasi wisata mangrove melalui APBD Pemerintah Kota Singkawang. Ia juga meminta agar Perkumpulan Peduli Mangrove Surya Perdana Mandiri dapat memberikan semangat bagi kelompok lainnya.