Gempita.co-Proses autopsi jenazah CA (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair di Rumah Sakit Bhayangkara telah selesai.
Dekan FKH Unair, Prof Dr Mirni Lamid mengaku informasi dari tim dokter yang diterima, almarhumah bukan korban pembunuhan, tapi bunuh diri.
Menurut Mirni, jenazah korban akan dibawa ke tempat duka di daerah asalnya, yaitu Kediri. Sebelumnya Mirni Lamid mengungkap keseharian korban sebelum ditemukan tewas.
“Almarhum berasal dari Kediri, sehingga nanti akan dibawa pulang ke Kediri menunggu proses autopsi oleh dokter forensik,” ujar Mirni.
Dia menjelaskan bahwa korban sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Hewan (PPDH), yaitu program coasistensi dan sekarang akan masuk pada divisi.
“Program PPDH-nya itu dilakukan di laboratorium parasitologi lantai dua kampus,” jelas Prof Dr Mirni. Saya dapat beritanya dari keluarganya, bukan dari polisi, korban selama ini menjalani perkuliahan dengan baik dan aktif,” jelasnya. “Almarhumah adalah sosok yang baik, banyak teman, banyak sahabat. Dia tandem dengan kelompok 41, yaitu di mana besok pagi sedang menjalani program kegiatan coasistensi di divisi parasitologi,” ungkapnya.
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh sekuriti apartemen yang langsung melaporkan ke polisi. Korban ditemukan tewas dalam mobil Honda Jazz bernopol AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen Jalan H. Anwar Hamzah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.