Gempita.co – Musim masuk angin akibat perubahan cuaca banyak dialami masyarakat. Di Indonesia, kerokan menjadi cara yang paling umum dilakukan untuk mengatasi masuk angin.
Sejumlah dokter mengatakan bahwa cara ini kurang tepat karena hanya akan membuat pori-pori kulit terbuka dan angin akan semakin mudah masuk ke dalam tubuh.
Berikut beberapa cara mengatasi masuk angin yang bisa dilakukan selain kerokan.
1. Menjaga pola makan
Pola makan memainkan peran kunci dalam mengatasi angin yang terperangkap dalam tubuh. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh atau mengandung pemanis buatan karena lebih cenderung menghasilkan gas yang menyebabkan perut kembung dan masuk angin.
Sejumlah makanan lainnya yang sering dikaitkan dengan gas meliputi kacang-kacangan, produk olahan susu, biji-bijian utuh, sayuran hijau, jagung, dan lain sebagainya.
2. Olahraga
Melakukan gerakan fisik membuat usus juga bergerak, artinya gelembung-gelembung kecil gas yang terbuat akibat makan dan pencernaan bisa dikeluarkan.
Alih-alih melompat-lompat setelah makan, Anda bisa berjalan kaki segera setelah makan karena dapat benar-benar membantu mengatasi masuk angin.
3. Kurangi asupan produk olahan susu
Produk olahan susu bisa menjadi penyebab gangguan pencernaan, kembung, dan sakit perut pada banyak orang. Sebagian besar waktu, ini disebabkan oleh intoleransi laktosa sehingga perubahan pola makan dapat membantu mengelolanya.
Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam produk olahan susu yang tidak dapat dipecah oleh banyak orang, yang mengakibatkan masalah pencernaan.
Untuk mengetahui apakah produk susu, termasuk susu sapi, krim, keju, dan yoghurt menyebabkan masuk angin, coba kurangi jumlah produk susu yang Anda konsumsi. Jika gejala Anda mereda, sebaiknya kurangi atau hindari produk susu dalam jangka panjang.
4. Minum teh peppermint dan teh kamomil
Teh peppermint hangat dapat membantu mengurangi gejala masuk angin. Teh ini secara alami bebas kafein sehingga dapat diminum kapan saja sepanjang hari. Untuk hasil terbaik, minumlah secangkir teh peppermint sebelum makan.
Selain itu, teh kamomil juga merupakan minuman penenang yang banyak diminum orang sebelum tidur. Kamomil juga dapat memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan dan dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang terkait dengan angin yang terperangkap dalam tubuh.
5. Makan cukup serat
Memelihara kesehatan usus dapat membantu meminimalkan angin yang terperangkap dan kembung. Makan cukup serat membantu memberi makan bakteri baik yang hidup di usus. Bakteri ini membantu memecah makanan dan mengubahnya menjadi nutrisi yang bermanfaat.
6. Minum air hangat
Minum air hangat membantu mengurangi angin yang terperangkap dalam tubuh dengan dua cara.
Pertama, air hangat membantu memindahkan makanan di sepanjang saluran pencernaan. Semakin cepat makanan bergerak, semakin sedikit kemungkinan gas menumpuk.
Kedua, air hangat membantu menenangkan usus. Untuk memindahkan makanan melalui usus, terutama tanpa adanya air hangat, usus harus terus mengembang dan berkontraksi, suatu proses yang disebut peristaltik.
* Berbagai Sumber