Menkop UKM Teten: Dibutuhkan Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta untuk Mendorong Kemajuan Koperasi di Indonesia

Jakarta, Gempita.co – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyampaikan, Bung Karno dan Bung Hatta yang sejak muda tumbuh dalam perjuangan kolonialisme memiliki visi yang kuat dalam membangun kemandirian politik, budaya, dan ekonomi bangsa Indonesia.

“Buah perjuangan 2 tokoh proklamator ini dirumuskan sangat jelas dalam pasal 33 Undang Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, yaitu sistem perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Menurut Bung Hatta, sistem ekonomi kekeluargaan berwujud dalam koperasi,” kata Teten dalam webinar Internalisasi Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta: Literasi Kebangsaan Memperkokoh Nasionalisme, Jakarta, Senin (23/8).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Bung Hatta pernah menyampaikan “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta.”

“Saya kira ini sangat mendalam sekali, saat ini kita sedang diuji bagaimana bangsa Indonesia dapat bersatu padu untuk melewati masa – masa sulit. Pandemi harus kita sikapi sebagai momentum memperkuat kemandirian, begitupun dalam melewati masa – masa sulit akibat dampak pandemi Covid-19,” ujar Teten.

Dalam rangka menyiapkan tatanan normal baru Teten mengajak masyarakat luas untuk bersama – sama memperkuat koperasi. “Kekuatan kemandirian ekonomi itu ada di tangan masyarakat. Itulah mengapa koperasi bukan hanya kegiatan ekonomi, koperasi juga merupakan kegiatan sosial dan pendidikan bagi masyarakat,” tegasnya.

Dengan berkoperasi, lanjut Teten, petani skala kecil akan memiliki posisi tawar yang kuat memudahkan integrasi usaha hulu-hilir dengan pelibatan kemitraan para pihak dalam rantai pasok (inclusive closed loop), adopsi teknologi, akses pembiayaan, terhubung dengan offtaker, dan memiliki tata kelola dan manajemen lebih profesional.

“Dengan begitu, untung usahanya dinikmati seluruh anggota. Resiko usahanya juga terasa kecil karena dibagi rata kepada seluruh anggota,” imbuh Teten.

Teten menegaskan, bahwa pihaknya saat ini tengah fokus dalam mengembangkan Koperasi Modern, di mana pada tahun 2021 ini ia menargetkan lahir 100 koperasi modern dengan 40-nya adalah Koperasi Pangan.

“Kami percaya di sektor panganlah keunggulan kita. LPDB-KUMKM selaku Badan Layanan Umum (BLU) kami, kita hadirkan 100 persen untuk koperasi dengan prioritas sektor riil. Kami juga mendukung digitalisasi melalui Portal IDX COOP (Portal Inovasi Koperasi) yang mendokumentasikan berbagai gagasan dan praktik inovasi perkoperasian,” tandas Teten.

Teten berharap dengan berbagai upaya hal tersebut dapat meningkatkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional meningkat dari 5 persen di tahun 2020 menjadi 5,5 persen di tahun 2024.

Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, berdasarkan arahan Bapak Presiden, pihaknya telah memberikan dukungan berupa penguatan literasi bagi pelaku UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.

“Kami telah mengumpulkan artikel-artikel berbasis UMKM yang nantinya bisa dikerjasamakan dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Kami berharap Pak Menteri bisa memerintahkan jajaran di Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempublikasikan segala bentuk program-program ke dalam platform Aplikasi Perpustakaan Digital Perpustakaan Nasional (Ipusnas) sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat dalam bentuk digital,” kata Syarif.

Lebih lanjut, Syarif menambahkan, pihaknya juga siap bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dengan membuat pojok baca di 100 Koperasi Modern. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat sehingga koperasi dan UMKM dapat semakin maju di Indonesia,” pungkasnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali