Menristek Genjot Produktivitas Kopi, Geser Vietnam di Posisi 2 Dunia

ilustrasi/Foto: Istimewa

Jember, Gempita.co – Peningkatan produksi kopi menjadi salah satu program ekonomi nasional mengingat 96 persen produk kopi Indonesia disumbang oleh perkebunan kopi rakya.

“Indonesia bertekad meningkatkan produktivitas kopinya hingga merebut kembali posisi sebagai produsen kopi nomor nomor dua di dunia yang kini ditempati Vietnam,” jelas Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro.

Hal itu dikatakan saat menjadi pembicara utama dalam webinar bertema Indonesia Dalam Peta Kopi Dunia: Peluang dan Prospek, yang digelar oleh Pusat Kajian Gastrodiplomasi Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH) Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu sore (5/9/2020).

“Jika produktivitas kopi naik maka dampak positifnya akan dirasakan oleh masyarakat, dari petani hingga pelaku usaha di bidang kopi karena saat ini rata-rata produksi kopi per tahun Indonesia mencapai 600 ribu ton dari 1,3 juta hektare lahan perkebunan kopi,” ungkap Bambang.

Namun, lanjutnya, petani Indonesia masih menghadapi kendala pada lahan petani yang terbatas, dan masih menjadi tanaman sampingan saja.

“Saya berharap agar perguruan tinggi seperti Universitas Jember ikut berperan dengan membentuk konsorsium multidisiplin dalam meneliti kopi yang melibatkan banyak pakar dari berbagai disiplin keilmuan, agar pengembangan kopi Indonesia makin maju,” katanya.

Pos terkait