Menteri Basuki Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Kesiapan Venue ASEAN Summit di Labuan Bajo

Gempita.co-Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau kesiapan venue yang akan digunakan untuk pelaksanaan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebagai tuan rumah pertemuan pimpinan negara se-ASEAN, beberapa infrastruktur di Labuan Bajo sedang dan telah dilakukan peningkatan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Bacaan Lainnya

Rangkaian kegiatan tinjauan Presiden Jokowi dilaksanakan Senin-Selasa (13-14/3/2023) mulai dari Puncak Waringin, kesiapan hotel hingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tana Mori yang menjadi venue utama ASEAN Summit 2023. Turut hadir, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

Dukungan infrastruktur dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT, Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk menyukseskan ASEAN Summit di KEK Tana Mori di antaranya pembangunan round about Beach Club, shelter dermaga, penataan lansekap dan pemasangan geomat pada koridor jalan kawasan Tana Mori, helipad, dan pembangunan parkiran berkapasitas 100 unit mobil.

“Kami rencanakan semuanya selesai di pertengahan April atau setidaknya di akhir April 2023,” kata Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti.

Selain infrastruktur kawasan KEK Tana Mori, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan Mako Polres Manggarai, lansekap koridor jalan Labuan Bajo, dan pekerjaan promenade penghubung pada Kawasan Waterfront Marina zona 4. Kawasan Waterfront Marina memiliki 5 zona yakni Zona 1 Bukit Pramuka, Zona 2 Kampung Air, Zona 3 Dermaga, Zona 4 kawasan Pantai Marina (Inaya Bay), Zona 5 Kampung Ujung dan telah diresmikan Presiden Jokowi pada Juli 2022.

Kementerian PUPR juga membangun Embung Anak Munting di antara Jalan Akses Labuan Bajo menuju Golo Mori, Kecamatan Komodo dengan kapasitas tampung 159.481,10 m3 dan luas genangan 4,5 hektare. Pembangunan embung ini memiliki fungsi utama untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka pelaksanaan ASEAN Summit.

Turut hadir Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Direktur Pembangunan Jalan, Ditjen Bina Marga Satrio Sugeng Prayitno, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Agustinus Junianto, dan Kepala BPPW NTT Normansjah Wartanobe.

 

Pos terkait