Menteri Edhy Lepas Bantuan 24 Ton Pakan Ikan Mandiri ke Maluku Utara

Foto: Biro Humas dan KLN

Minahasa Utara, Gempita.co – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan bantuan 24 ton pakan ikan mandiri untuk pembudidaya di Halmahera Utara dan Halmahera Timur. Pakan mandiri ini hasil produksi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang melepas langsung pengiriman bantuan 24 ton pakan ikan mandiri dari Tatelu menuju dua kabupaten di Maluku Utara tersebut. Pakan diangkut menggunakan dua truk dengan jarak tempuh diperkirakan lebih dari 600 kilometer.

Bacaan Lainnya

“Ini salah satu jalan untuk membantu masyarakat pembudidaya dalam memperoleh pakan,” ujar Menteri Edhy di lokasi, Selasa (20/10/2020).

Bantuan ini merupakan tahap awal dari 122 ton pakan mandiri yang akan didistribusikan ke 10 Propinsi di wilayah kerja BPBAT Tatelu.

Menteri Edhy berharap dengan adanya bantuan pakan, produktivitas pembudidaya di wilayah timur Indonesia ikut meningkat. Pihaknya juga sedang mengupayakan bantuan mesin pakan supaya biaya produksi budidaya bisa lebih ditekan.

“Kalau ini didorong terus dari hulu sampai hilir ini akan jadi kekuatan ekonomi baru di sektor air tawar,” terangnya.

Di samping itu, Menteri Edhy mendorong BPBAT Tatelu meningkatkan kuantitas produksi pakan mengingat wilayah kerjanya begitu luas. Tidak hanya yang diproduksi mesin tapi juga pakan alami seperti cacing sutera dan maggot.

Foto: Biro Humas dan KLN

Peningkatan produksi menurutnya perlu untuk mengentaskan persoalan pakan yang kerap dikeluhkan pembudidaya. Seperti persoalan harga maupun kelangkaan pakan yang dapat menghambat aktivitas budidaya.

“Saya tidak targetkan berapa jumlahnya. Selama masih bisa kita dorong untuk diperbanyak. Karena lahan masih cukup luas. Saya minta ini dimaksimalkan produksinya,” tegas Menteri Edhy.

Edhy menambahkan, pihaknya juga tengah mengupayakan penambahan balai perikanan di wilayah Timur untuk memperkuat peran BPBAT Tatelu. Idealnya, setiap provinsi memiliki balai perikanan sendiri.

“Semangat ke depan setiap provinsi ada satu balai. Sekarang sedang dirancang, mudah-mudahan 2022 bisa dibangun,” pungkasnya.

Pos terkait