Militer Filipina Selamatkan 4 WNI Dari Kelompok Abu Sayyaf

Jakarta, Gempita.co – Pemerintah Indonesia menyatakan empat WNI yang berhasil diselamatkan militer Filipina usai diculik Abu Sayyaf saat ini dalam kondisi baik.

Dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, tiga WNI sebelumnya telah bebas pada Kamis dan disusul sandera terakhir WNI berinisial MK yang merupakan laki-laki berumur 14 tahun berhasil diselamatkan pada Minggu.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

MK yang diselamatkan di Pulau Kalupag itu telah diperiksa oleh anggota TNI di Border Crossing Station Indonesia di Bongao, Tawi Tawi.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengaku akan berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina untuk proses repatriasi ke tanah air.

“Selanjutnya MK bersama 3 WNI yang telah diselamatkan sebelumnya akan dibawa ke Zamboanga sebelum diterbangkan ke Manila,” seperti dikutip di situs Kementerian Luar Negeri.

Indonesia menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dengan pemerintah dan militer Filipina.

Sebelumnya, Pasukan Filipina menewaskan seorang pemimpin kelompok penculikan Abu Sayyaf di Tawi-Tawi dan menyelamatkan empat sandera Indonesia yang ditahan sejak tahun lalu.

“Dengan senang hati kami informasikan kepada semua orang bahwa Mohd Khairuldin, warga negara Indonesia berusia 15 tahun, telah diselamatkan di Pulau Kalupag, Languyan, Tawi-Tawi pada pukul 06.30 pagi, Minggu, 21 Maret 2021,” kata Komandan Komando Mindanao Barat Letkol. Jenderal Corleto Vinluan, Jr pada Minggu.

Dalam kejadian ini, kata Vinluan, pemimpin kelompok Abu Sayyaf Majan Sahidjuan, alias Apo Mike, terluka parah dalam baku tembak dengan marinir di kota Languyan, provinsi Tawi-Tawi dan kemudian meninggal.

Vinluan mengatakan Sahidjuan merupakan dalang beberapa penculikan Abu Sayyaf, yang berbasis di Sulu dan terlibat dalam serangan bom selama beberapa decade dan menyatakan kesetiaan kepada kelompok teror Daesh sejak 2014.

“Kami senang bahwa semua sandera aman sekarang dan kami juga dapat melumpuhkan ‘Apo Mike’ yang terkenal kejam dan dua rekannya,” kata Vinluan.

Vinluan mengatakan Sahidjuan termasuk di antara lima militan Abu Sayyaf yang pergi ke Tawi-Tawi dengan perahu dari Sulu, bersama empat sandera warga Indonesia pada Kamis lalu.

Sumber: anadolu agency

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali