Mr.P, Kakek Berusia 101 Tahun Asal Italia yang Sembuh Dari Corona

Kakek berusia 101 tahun bernama Mr.P yang menetap di kota pesisir Rimini, Italia, dinyatakan sembuh dari penyakit covid-19. Pria ini oleh dokter diizinkan pulang, Kamis, (26/3/2020).

Jakarta,Gempita.co-Dalam situasi darurat akibat epidemi virus corona, Pemerintah Inggris mengerahkan unit Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk mengirim makanan, mengumpulkan mayat korban dengan menggunakan mobil ambulan.

Tugas Damkar ini selain mengumpulkan mayat seandainya ada korban massal, mereka dapat mengendarai ambulans, dan membawa makanan serta obat-obatan ke pihak yang rentan berdasarkan perjanjian.

Bacaan Lainnya

Negeri Ratu Elizabeth tersebut semula mengambil pendekatan yang sederhana untuk menangani corona. Namun dalam perkembangannya,namun karena banyak yang meninggal dunia, sekitar 200 juta, mereka akhirnya memberlakukan kontrol yang ketat.

Perdana Menteri Boris Johnson telah memerintahkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di Inggris. Kebijakan ini melarang warganya meninggalkan rumah mereka untuk alasan yang tidak penting.

Tercatat 578 orang di Inggris telah meninggal setelah dites positif virus Corona. Dari jumlah tersebut terus meningkat menjadi 11.658. Menurut penghitungan Reuters, jumlah ini adalah yang terburuk ketujuh di dunia, setelah Italia, Spanyol, China, Iran, Prancis dan Amerika Serikat.

“Banyak yang takut kehilangan nyawa dalam wabah ini bisa sangat besar dan petugas pemadam kebakaran, yang sering menangani situasi dan insiden yang mengerikan, siap untuk turun tangan untuk membantu pengambilan mayat,” ucap Sekjen Serikat Pemadam Kebakaran Inggris (FBU), Matt Wrack, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/3/2020).

Inggris telah meminta puluhan ribu pensiunan dokter dan petugas kesehatan untuk kembali bekerja, sementara ratusan ribu orang telah mengajukan diri untuk membantu Layanan Kesehatan Nasional (NSH) yang dikelola pemerintah.

Meski mampu mengantisipasi korban akibat corona, Pemerintah Inggris tidak lepas dari kritik. Mereka dianggap kurang cepat dalam menyediakan peralatan pelindung bagi staf kesehatan di garis depan. Petugas medis berebut untuk mencari ribuan ventilator untuk merawat mereka yang memiliki masalah pernapasan parah yang disebabkan oleh virus COVID-19.

Pos terkait