MRT Jakarta Butuh Dana Segar Rp 1,5 Triliun, Buat Apa?

Mass Rapid Transit (MRT)

Jakarta, Gempita.co – PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta membutuhkan dana sekitar Rp1,5 triliun untuk pembebasan lahan depo seluas 20 hektar di Ancol Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara pada 2021 mendatang.

Sedianya pembebasan lahan untuk trase II-B jurusan Kota-Ancol ini dilakukan pada 2020, namun terpaksa ditunda karena anggaran daerah diprioritaskan untuk penanganan COVID-19.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Rencana tahun depan (pembebasan lahan) karena tahun ini boleh dikatakan tidak ada pendanaan dari pemda,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, usai rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Rabu (8/6).

William mengatakan, penetapan lahan untuk pembangunan depo trase II-B telah melalui studi kelayakan atau feasibility study (FS) oleh pihak konsultan.

Dia berharap, dana untuk pembebasan lahan bisa dikucurkan pada tahun depan. Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku pemberi pinjaman dana akan melakukan pengecekan lahan depo pada November 2020 mendatang. JICA juga mewajibkan MRT Jakarta supaya memiliki lahan depo untuk pembangunan trase MRT trase II-B.

Dengan demikian, proyek pembangunan MRT trase II-B bisa dikerjakan ketika proyek trase II-A jurusan Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota selesai dikerjakan.

“JICA akan menurunkan tim atas pertimbangan pemerintah Indonesia untuk menghitung (pinjaman), dan kira-kira apakah depo sudah dibebasin atau belum. Kepastian tentang depo itu pada bulan November,” ungkapnya.

Menurut William, keberadaan depo di Ancol Barat akan memuluskan pinjaman MRT Jakarta untuk pembangunan jalur di trase II-B. Kata dia, sebetulnya anggaran sebesar Rp22,5 triliun dari proyek trase II-A bisa saja digunakan untuk pembangunan depo di Ancol Barat, namun skalanya kecil.

“Dari Rp22,5 triliun kami baru bisa bikin depo sedikit di Jakarta utara, tapi untuk pembangunan jalurnya ini belum. Kami akan minta didanai juga oleh JICA,” jelasnya.

Saat ini, kata dia, MRT Jakarta telah melanjutkan proyek trase II-A pada 15 Juni 2020 lalu. Proyek yang juga dari pinjaman JICA itu sempat tertunda karena adanya wabah Covid-19 yang menyerang ibu kota pada awal Maret 2020 lalu.

“Proyek trase II-A sudah jalan di Monas dan kawasan Thamrin, tapi saya berpesan jangan terlalu keras biar nggak ganggu traffic (lalu lintas),” ungkapnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali