Pagi Ini, Gunung Merapi 2 Kali Muntahkan Awan Panas

Yogyakarta, Gempita.co – Pagi ini Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah itu kembali erupsi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan pagi ini Merapi terpantau 2 kali memuntahkan awan panas. Jarak luncur terjauh mencapai 3 kilometer. Hingga saat ini BPPTKG belum menerima laporan dampak erupsi berupa hujan abu vulkanik.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 3.000 meter ke barat daya pada pukul 05.58 WIB dan pukul 06.43 WIB dengan jarak 2.500 meter ke barat daya,” kata Hanik dalam keterangannya, Selasa (10/8/2021).

Hanik mengatakan, pada periode pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB hari ini terpantau beberapa kali guguran lava pijar. Selain itu, teramati juga asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

“Pada periode ini, teramati 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke barat daya,” sebutnya.

BPPTKG juga mencatat jumlah kegempaan selama 6 jam. Meliputi gempa guguran sebanyak 76 kali, hembusan 7 kali, gempa fase banyak 35 kali dan 9 kali gempa vulkanik dangkal.”Tingkat aktivitas Merapi masih di tingkat Siaga (Level III),” tegasnya seperti dilansir Detik.com.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.(*) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah itu kembali erupsi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan pagi ini Merapi terpantau 2 kali memuntahkan awan panas. Jarak luncur terjauh mencapai 3 kilometer. Hingga saat ini BPPTKG belum menerima laporan dampak erupsi berupa hujan abu vulkanik.

“Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 3.000 meter ke barat daya pada pukul 05.58 WIB dan pukul 06.43 WIB dengan jarak 2.500 meter ke barat daya,” kata Hanik dalam keterangannya, Selasa (10/8/2021).

Hanik mengatakan, pada periode pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB hari ini terpantau beberapa kali guguran lava pijar. Selain itu, teramati juga asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

“Pada periode ini, teramati 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke barat daya,” sebutnya.

BPPTKG juga mencatat jumlah kegempaan selama 6 jam. Meliputi gempa guguran sebanyak 76 kali, hembusan 7 kali, gempa fase banyak 35 kali dan 9 kali gempa vulkanik dangkal.”Tingkat aktivitas Merapi masih di tingkat Siaga (Level III),” tegasnya seperti dilansir Detik.com.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali