Jakarta, Gempita.co – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.I.P., selaku Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) periode 2019-2023 didampingi Pa Sahli Tk. III Bid. Intekmil dan Cyber Panglima TNI Mayjen TNI Sapriadi, S.IP. menerima audiensi Sekretariat Jenderal (Sekjen) PB FORKI beserta pengurus, bertempat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (11/8/2020).
Dalam pertemuan tersebut, Sekjen PB FORKI H. Raja Sapta Ervian menyampaikan kepada Ketum Umum PB FORKI tentang rencana Program Kerja FORKI yang akan dilaksanakan pada tahun 2020 dan persiapan FORKI menghadapi Olimpiade dan Sea Games.
Sekjen PB FORKI menjelaskan beberapa program FORKI mengalami penundaan terkait dengan adanya Pandemi Covid-19, diantaranya Kejurnas Karate tahunan dan Olimpiade Tokyo tahun 2021 serta Sea Games di tahun yang sama.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PB FORKI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa ditengah pandemi Covid-19 semua cabang olahraga harus beradaptasi dengan kebiasaan baru agar aman dari infeksi Covid-19.
PB FORKI harus menyiapkan Program Kerja yang sesuai dengan protokol kesehatan, sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa situasi saat ini menjadi tantangan baru yang harus disikapi dengan bijak agar tujuan dari pembinaan yang telah dilakukan selama ini dapat dicapai.
Pencapaiannya tentu tidak dapat semaksimal pembinaan intensif seperti sebelum ada pandemi Covid-19. Untuk itu, PB FORKI benar-benar menyiapkan konsep baru sebagai pedoman dalam pertandingan, Pelatnas dan Perwasitan sesuai protokol kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PB FORKI mengapresiasi rencana Kejurnas Karate yang mempertandingkan materi KATA, karena memiliki risiko rendah penularan Covid-19 dibandingkan materi KUMITE yang mengharuskan kontak fisik.
Menurut Ketua Umum PB FORKI terkait mundurnya jadwal Olimpiade Tokyo tahun 2021 dan Sea Games di tahun yang sama, harus dijadikan momentum untuk mempersiapkan atlet-atlet senior dalam Pelatnas jangka panjang.
Disamping itu, perlu juga menyiapkan Pelatnas bagi atlet-atlet junior sesuai kalender terbaru dari WKF yang juga mundur di tahun 2021. Tentunya rencana tersebut harus disusun secara terperinci, termasuk harus dilakukan swab test kepada seluruh peserta sebelum kegiatan, isolasi selama kegiatan, serta bagaimana dukungan terhadap atlet, pelatih, wasit dan offisial selama kegiatan.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berharap agar semua Program Kerja PB FORKI dapat dilaksanakan dengan melakukan adaptasi kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan. Saat ini, menjaga kesehatan atlet menjadi prioritas utama agar Pelatnas dapat berjalan secara efektif.
Walaupun lebih sulit, pelatihan di tiap daerah dapat memanfaatkan teknologi. Pelatih dan atlet di daerah, saat dan sesudah latihan dapat mengevaluasi teknik melalui video streaming ataupun rekaman video.