Pembelajaran Tatap Muka Telah Dilakukan 100 Ribu Sekolah

Ketua Komisi X DPR RI, Saiful Huda, menilai pandemi Covid-19 berdampak pada sektor pendidikan. Bahkan, ia menganggap Indonesia menghadapi darurat pendidikan. (Foto: Antara)

Jakarta, Gempita.co – Saat ini sudah 100 ribu lebih sekolah sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

Demikian dikatakan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurut Nadiem, mereka melaksanakan sekolah dengan sistem PTM berdasarkan panduan khusus dari peraturan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, pendiri Start UP Gojek tersebut berharap, kesempatan tersebut dimaksimalkan oleh masyarakat. Mereka diimbau tidak meremehkan pandemi, dengan menjaga secara ketat protokol kesehatan kepada anak masing-masing di sekolah.

“Dalam aturan tersebut kami wajibkan sekolah untuk memenuhi daftar periksa kesiapan dan menekankan izin orang tua sebagai persyaratan utama anak-anak kembali ke sekolah,” kata Nadiem di Jakarta, Minggu (19/9/2021).

Kendati demikian, Nadiem mengakui masih ada orang tua yang khawatir jika anaknya melakukan PTM terbatas. Dikatakannya, sebagai seorang ayah, ia memahami kekhawatiran tersebut.

Dia menjamin, semua yang diputuskan oleh pemerintah pusat melalui pertimbangan yang matang. Berbagai pakar, hingga spesialis penyakit berdiskusi secara kolaboratif sehingga keputusan ini muncul.

Dia mengajak, semua orang tua terbuka dengan kegiatan pembelajaran tatap muka itu. Tujuannya agar memaksimalkan pelaksanaan di lapangan. Selain itu, tidak ada alasan untuk menolak kegiatan tersebut, karena sudah menjadi kebijakan nasional.

“Kita harus mengakui anak-anak kita tidak dapat belajar secara optimal dan capaian belajar pun menurun selama masa pandemi. Sebagai orang tua tentu kita tidak ingin hal tersebut terus terjadi dan sampai dampaknya permanen. Sebab proses belajar yang anak kita lakukan sekarang menentukan kehidupan mereka di masa depan,” ucap Nadiem Makarim dilansir dari laman Times Indonesia.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali