Pengakuan Nakes Usai Disuntik Booster: Awalnya Linu dan Demam!

Jakarta, Gempita.co – Nakes menjadi kelompok utama yang mendapat vaksin booster.

Kementerian Kesehatan RI memulai penyuntikan vaksin booster untuk tenaga kesehatan dengan menggunakan vaksin Moderna, Juli 2021.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, vaksinasi bagi tenaga kesehatan lainnya dapat segera dilakukan. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menilai pelaksanaan vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan ini akan lebih mudah mengingat tempat kerja mereka ada di fasilitas layanan kesehatan.

Thomas Dwi Nugroho,(35), salah satu nakes yang setiap harinya menjaga di ruang ICU covid-19 di Rumah Sakit Raden Said Sukanto, menceritakan keadaannya usai mendapatkan booster vaksin covid-19. Sebelumnya, dia sudah mendapatkan dua dosis vaksin covid-19 sinovac.

Sebagai garda terdepan, tentu Thomas sangat membutuhkan pertahanan tubuh yang kuat ketika berhadapan dengan ganasnya virus yang berasal dari Wuhan itu.

“Awalnya greges, linu, dan demam,” papar Thomas usai menerima vaksin Moderna, dikutip dari Inilahcom.

Sejak awal mengetahui nakes mendapatkan booster vaksin, dia sangat bahagia. Karena, menurutnya, ini adalah langkah yang tepat agar nakes tidak banyak lagi yang berguguran karena terpapar covid-19.

Menurut Data IDI ada sekitar 640 orang dokter yang gugur setelah terpapar covid-19 selama pandemi terjadi di Indonesia. Data PPNI menunjukkan sekitar 7.392 perawat yang terkonfirmasi positif, suspek sebanyak 309, dan mereka yang gugur sebanyak 445 orang.

Thomas pun mengalami hal yang sama. Dia kerap melihat teman seprofesinya berjuang melawan covid-19. Dengan adanya booster vaksin ini dia berharap bisa lebih meningkatkan imunitas.

Risiko tinggi jelas dia sadari ketika menjalani profesi sebagai nakes. Meski begitu, Thomas selalu berusaha menjalani pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Panasnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) hazmat tidak membuatnya putus asa dan tetap menjalankan tugas merawat pasien yang membutuhkan perhatian khusus.

Selain vaksin, agar tetap aman usai bekerja dan kembali ke rumah, Thomas mengaku selalu melakukan tes usap PCR berkala.

“Paling tidak seminggu sekali, karena selalu berada di zona Merah,” ujarnya.

Kekhawatirannya jika menjadi penyebab pembawa virus ke rumah sangat manusiawi. Dia pun berujar, yang paling penting adalah selalu melakukan protokol kesehatan 5M, menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

“Satu lagi, sering-sering mandi ketika usai melakukan aktivitas di luar rumah,” katanya.

Pos terkait