Jakarta, Gempita.co — Lembaga Eijkman menyebutkan bahwa pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih di laboratorium sudah mencapai 60 persen.
“Dalam persentase mungkin saya bisa cerita sekitar 60 persen dari proses laboratorium dan insyaallah on tracksesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, bulan Maret 2021 kami sudah bisa memberikan bibit vaksinnya ke industri,” ujar Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio dalam konferensi pers, Kamis (24/12/2020).
Amin menjelaskan bahwa setelah didapatkan bibit vaksinnya, proses selanjutnya adalah menyerahkan ke Biofarma untuk dilanjutkan ke uji selanjutnya uji preklinis, uji klinis 1, 2, dan 3.
Adapun, dengan adanya isu mutasi virus SARS CoV-2, Amin mengatakan bahwa sampai saat ini mutasi yang terjadi belum sampai memengaruhi pengembangan vaksin.
“Mutasi terjadi di bagian protein virus, tapi bukan di receptor binding domain, tidak terjadi di bagian yang menempel pada sel manusia. Mutasi yang terjadi mengubah beberapa poin dari virus, tetapi yang selama ini ditemukan belum sampai mengubah struktur maupun sifat antigennya,” jelasnya.
Lantaran disebut 70 persen lebih menular dan sudah mulai tersebar di negara-negara yang dekat dengan Indonesia, seperti Singapura dan Malaysia, pemerintah diharapkan bisa menahan masuknya mutasi virus tersebut ke Indonesia lewat pembatasan di perbatasan.
Sementara itu, masyarakat diminta agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak.
“Pada prinsipnya untuk menghindari penularan seperti ini adalah menjalankan protokol kesehatan apapun virusnya, varian yang manapun, selalu kita harus tetap waspada dan selalu menjalankan protokol kesehatan karena itu adalah proteksi diri kita yang kita miliki sekarang,” tegasnya.
Pasalnya, setiap kali menular dan terjadi infeksi, di situlah virus berpotensi terjadi mutasi. Jadi, jika penularan bisa diminimalisir, mutasi virus juga bisa dihindari.