Jakarta, Gempita.co – Pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @Suka_Politik dengan mencantumkan narasi “Saat Kepala BKPM ngajari cara politik uang. Cocok barang ini”, masih terus menuai reaksi.
Bahlil mengungkapkan bahwa dua calon Ketum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yakni Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid merupakan konglomerat yang uangnya halal untuk diambil.
Reaksi keras tentang pernyataan Bahlil, salah satunya datang dari Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) Anar Sampetoding. Mantan Wakil Ketua Umum Kordinator Indonesia Timur dua priode (2005-2015) menulis pernyataan.
“Saya sangat kecewa kepada Saudara Bahlil. Dia adalah representasi orang daerah. Yang menjadi harapan kita orang daerah, bisa membawa perubahan seperti Bapak Jokowi,” katanya, belum lama ini.
“Saya tidak setuju dengan kalimatnya,” sambung Annar, yang pernah satu organisasi bisnis hasil hutan (APHI) dengan Bob Hasan.
Menurutnya, seakan-akan orang daerah adalah bangsa peminta-minta. Kendati demikian, Annar tak menampik ada saja satu dua orang petualang dari daerah yang senang “jual diri” minta minta uang di pusat.
“Tapi, itu kan tidak semua begitu. Jangan disamaratakan, dong,” tegas cucu Jacob Sampetoding. tokoh pejuang kemedekaan asal Sulawesi Selatan.
Annar mengakui dirinya sangat menjunjung tinggi nilai budaya Bugis-Makassar yang dikenal dengan budaya “Siri” (harga diri dan kehormatan) yang wajib dijunjung tinggi.
Pemimpin grup usaha kahutanan PT Sulwood yang cukup terkenal itu mengatakan, dirinya sebagai seniornya Bahlil, sangat malu dengan pernyataannya di video itu.
Ketika ditanyakan, bagaimana kalau ada desakan dari publik yang meminta Bahlil mengundurkan diri?
“Lebih baik lagi kalau dia mundur,” jawab Annar.
Sumber: berbagai sumber