Gempita.co – Pevita Pearce menjadi pusat perhatian para fans di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (17/9/2022).
Ratusan penggemar histeris seolah tak sabar menunggu tayangan perdana pada 6 Oktober mendatang. Sri Asih memang mencuri perhatian.
Setelah sebelumnya beberapa pemeran sudah diumumkan yaitu Pevita Pearce sebagai Alana atau Sri Asih, Christine Hakim sebagai Eyang Mariani, Surya Saputra sebagai Prayogo Adinegara, dan Jefri Nichol sebagai Tangguh. Bintang-bintang film Indonesia terbaik turut meramaikan.
Mereka adalah Reza Rahadian sebagai Jatmiko, Randy Pangalila sebagai Mateo Adinegara, Jenny Zhang sebagai Sarita Hamzah, Dimas Anggara sebagai Kala, Revaldo sebagai Jagau, Faradina Mufti sebagai Renjana, Fadly Faisal sebagai Gilang dan Messi Gusti sebagai Alana kecil.
Pevita Pearce sangat senang lantaran masih banyak penggemar film Indonesia yang ingin menonton film ini.
“Sambutan luar biasa warga Kota Surabaya ini menjadi penyemangat kami untuk terus berkarya bersama memajukan perfilman Indonesia,” ujarnya.
Akting Pevita Pearce selalu menjadi alasan utama mengapa film dengan efek khusus CGI (computer-generated imagery) tersebut layak menjadi list pada musim depan.
Pevita Pearce mengikuti workshop action 3 tahun dengan Uwais Team dan melakukan 90 persen adegan action tanpa pemeran pengganti.
“Saya 90 persen memainkan peran laga tanpa stuntman, sembilan puluh persen stunt adalah saya sendiri,” ujar Pevita bangga sambil meminta maaf jika sedikit “pamer”.
Padahal, Pevita layak untuk pamer. Aktingnya sebagai Sri Asih memang sangat memukau saat muncul di film “Gundala” arahan Joko Anwar pada 2019 lalu. Kemudian Jagat Sinema Bumilangit melanjutkan kisah baru melalui film yang disutradarai Upi ini. Sementara skenario merupakan kolaborasi antara Upi dan Joko Anwar.
Dalam sejarah fiksi Indonesia, karakter Sri Asih adalah jagoan pertama yang
Tampil dalam cergam Indonesia. Sri Asih muncul pertama kali sekitar setengah abad yang lalu, tepatnya pada 1953.
Penciptanya, R.A. Kosasih, diakui sebagai “Bapak Komik Indonesia”, karena dedikasi, konsistensi, dan kepiawaiannya dalam menciptakan cerita bergambar.
“Aku tahu cuma aku belum mendalam, baca komiknya gitu sampai akhirnya ditawarkan ini dan aku udah belajar ketika di Gundala,” ujar Pevita yang memakai kostum khusus buatan Los Angeles oleh perusahaan Movie Monsters, Inc.
Pevita mengaku banyak perbedaan antara berakting di film action street fight dan film action super hero. Karena 60 persen atau sekitar 1000 shot adegan dalam Sri Asih menggunakan efek khusus tersebut.
“Ketika kita bermain CGI, kita harus bermain imajinasi sekali karena kita nggak tahu gambar CGI nya nanti ketika tayang ketika dijahit menjadi satu bagian itu akan seperti itu dan itu memang tingkatan sangat sulit,” ucapnya seperti dilansir dari laman Times Indonesia.