Jakarta, Gempita.co – Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu elemen potensial yang dapat berkembang pesat meskipun di tengah Pandemi Covid-19. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu pemulihan ekonomi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) tengah giat mengembangkan sektor perikanan budidaya.
Pada 19 Desember 2020, Politeknik KP Pangandaran melaksanakan panen Udang Vaname Siklus – II dengan hasil mencapai 3,2 ton. Kegiatan panen udang ini merupakan bentuk nyata hasil kegiatan praktek produksi taruna dengan konsep pembelajaran melalui Pendekatan Teaching Factory (TEFA).
TEFA merupakan Konsep yang menjadi salah satu keunggulan pola pendidikan vokasi KKP dalam mencetak SDM yang terampil untuk siap kerja dan berwirausaha. Melalui metode pembelajaran ini para siswa diajarkan secara langsung ilmu-ilmu teknis kelautan perikanan melalui kegiatan di lapangan dan tidak hanya praktik laboratorium.
“Target kami untuk para taruna/i yaitu menjadi agen-agen masyarakat. Para taruna/i juga dibimbing untuk menjadi wirausaha, untuk bersama bangun sektor perikanan budidaya,” tandas Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja.
Untuk mendorong terciptanya wirausaha di bidang perikanan dan kelautan, Sjarief menuturkan bahwa KKP memiliki lembaga pinjaman, yakni Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPUMKP).
“Bantuan tersebut berupa dana pinjaman dengan bunga sebesar 3 persen per tahun. Dengan bunga yang rendah kami memacu semangat generasi muda untuk berhasil,” terangnya.
Dalam acara ‘Panen Udang dan Ngobrol Bareng Stakeholder, Sjarief juga mendorong penyuluh perikanan untuk berwirausaha. Sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam usaha budidaya perikanan.
“Para penyuluh juga saya minta harus terus berkarya. Jadikan ini sebagai bukti dan tunjukkanlah hasil usaha budidaya yang berhasil,” ucapnya.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pamuji Lestari, mengatakan bahwa potensi sumber daya kelautan dan perikanan harus menjadi potensi yang dapat dimanfaatkan untuk Indonesia lestari.
“Satuan pendidikan KP harus dapat menghasilkan pendapatan yang berasal dari dalam. Kita harus menggejot budidaya perikanan dengan tetap menjaga kelestarian. Kita lihat bagaimana potensinya, bagaimana harus dimanfaatkan, dan bagaimana harus dijaga. Tentunya saya berharap seluruh taruna/i memiliki jiwa wirausaha yang juga dibarengin dengan teknologi,” papar Tari.
Direktur Politeknik KP Pangandaran, DH Guntur Prabowo, menjelaskan bahwa panen hari ini menghasilkan 8 wintal/800 kg per tambak, atau 3,2 ton di 4 tambak, dengan luas lahan 1600 m2, dengan jumlah tebar 200.000 ekor (50.000 ekor/kolam) dan masa pemeliharaan 100 hari.
“Budidaya udang vaname di tambak Kampus Politeknik KP Pangandaran ini adalah untuk mengembangkan kompetensi SDM dan merupakan bentuk nyata hasil kegiatan praktek produksi taruna dengan konsep pembelajaran melalui Pendekatan TEFA,” papar Guntur.
Kepala BRSDM turut meresmikan Poltek Mart, Politeknik KP Pangandaran yang berada di Kawasan Pelabuhan Perikanan Cikidang. Poltek Mart dikelola langsung oleh Unit Kewirausahaan dan Koperasi Poltek, Adapun produk yang dijual merupakan produk buatan taruna/i seperti, Djeruzu, Mangrove Chips, Evaleen Chocolate, Jelly Mang Ice, dan oleh-oleh khas Pangandaran lainnya.
Usai melaksanakan panen, Kepala BRSDM bersama rombongan meninjau Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute (PIAMARI) dalam rangka percepatan operasionalisasi. Kepala BRSDM pun berharap sarpras Piamari dapat dimaksimalkan serta dapat menampilkan hasil riset kelautan dan perikanan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Darmadi Aries Wibowo, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya; Bupati Pangandaran; Eselon 2,3, dan 4 Lingkup BRSDM; serta penyuluh perikanan.
Sumber: Humas BRSDM