Gempita.co – Desa Plantungan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, memiliki warga tertua bernama Mbah Surip memiliki usia lebih dari satu abad.
Mbah Sastro Surip adalah seorang lansia yang tinggal sendiri. Dirinya mengaku bahwa dirinya usianya tidak jauh dari tahun 1916 di mana pembuatan waduk tempuran Blora dibangun pada zaman kolonial Belanda.
“Saya lahir jaman waduk tempuran dibangun,” jelas pria yang seumur hidup sudah menikah 5 kali, Sabtu (3/9/2022).
Mbah Sastro Surip, di usianya yang lebih dari 100 tahun, masih bisa beraktifitas ringan seputar rumah dan bahkan mampir ke warung kopi.
“Kesibukannya ya tanam singkong, cabe, di samping dan depan rumah. Terus kadang masak sendiri, kadang dikirim sama anak dan kerabat,” jelas lansia yang masih mengingat kisah ketika Nipon atau Jepang berkuasa.
“Ya saya ini, yang dipikirkan cuma makan dan kegiatan sebisanya. Juga kadang-kadang kita harus senantiasa mengingat siapa yang menciptakan Bulan dan Matahari. Terus kalau mau selamet ketika keluar rumah, jangan lupa kaki kiri terlebih dahulu,” ungkapnya.
Sementara itu, Endang Susana, Kepala Desa Plantungan menjelaskan bahwa kemungkinan usia Mbah Sastro Surip lebih tua dari yang tertulis di KTP.
“Di KTP Mbah Sastro tertulis kelahiran tahun 1919. Tapi biasanya data orang zaman dulu kerap dikarang untuk mempermudah pendataan. Kemungkinan usia sesungguhnya lebih dari itu,” terangnya.
Endang mengaku bahwa analisa usia Mbah Sastro berasal dari kisah yang didapatnya, di mana Mbah Sastro Surip kemungkinan berusia sekitar 117 tahun.
“Tahun 1916 saat waduk tempuran dibuat, Mbah Sastro mengaku sudah melakukan aktivitas sebagaimana remaja umumnya saat itu. Jadi perkiraan saya untuk usia sebenarnya ya, dari KTP ditambah lagi sekitar 14 atau 15 tahun,” imbuhnya seperti dilansir dari Times Indonesia.