Jakarta, Gempita.co- Bayern Munchen dan Paris Saint-Germain (PSG) akan saling bentrok di final Liga Champions 2019-20 yang berlangsung di Estadio da Luz, Senin (24/08) pukul 02.00 dini hari WIB. Siapa pun pemenangnya nanti akan menutup musim dengan status treble winners.
Bayern arahan Hans-Dieter Flick telah meraih titel Bundesliga dan DFB Pokal, sementara PSG besutan Thomas Tuchel memenangi Ligue 1, Piala Prancis, dan Piala Liga Prancis. Bagi PSG jika juara nanti akan menjadi quadruple.
Di atas kertas Bayernyang sudah memenangi lima titel Liga Champions – terakhir diraih pada 2013 – diunggulkan atas PSG yang baru kali pertama mencapai final. Terakhir PSG juara Eropa kala memenangi Piala Cup Winners pada 1996 dan Piala Intertoto pada 2001.
Kendati demikian di laga final kans kedua tim sama kuat dalam pertandingan. Baik skuat PSG atau Bayern punya pengalaman di Liga Champions. Di dalam PSG misalnya ada Angel Di Maria, Keylor Navas, dan Neymar yang pernah memenangi Liga Champions.
Pengalaman mereka diandalkan oleh Tuchel dapat menenangkan rekan setim yang belum pernah merasakan final Liga Champions. Khususnya melawan tim sekaliber Bayern.
Thomas Tuchel
“Mereka (Bayern) sedang dalam perjalanan yang unik saat ini. Ini adalah campuran dari pemain muda yang lapar dan mereka juga memiliki pengalaman dengan pemain-pemain senior dalam skuat,” ucap Tuchel di laman resmi UEFA.
“Saya berbicara banyak dengan Keylor Navas (eks kiper Real Madrid) dan kami juga memiliki Angel Di Maria dan Neymar yang memenangkan kompetisi ini. Sedikit keuntungan bagi Bayern karena mereka terbiasa terlibat di final seperti yang satu ini. Namun, itu bukan keuntungan yang menentukan.”
Sementara Flick lebih fokus menyiapkan timnya agar tampil 100 persen di laga final dan menjaga momentum kemenangan beruntun. Terutamanya tidak mudah menjebol pertahanan PSG yang baru kebobolan lima gol di Liga Champions musim ini.
Hans-Dieter Flick
“Kami akan mencoba untuk menghasilkan performa terbaik kami di luar sana dan memainkan sepak bola terbaik kami. Hanya jika kami mampu melakukan itu, jika kami semua 100 persen dalam hal level performa kami, kami dapat memenangkan pertandingan,” tegas Flick.
“Mereka hanya kebobolan lima gol di Liga Champions, paling sedikit dalam kompetisi, jadi itu berarti lini belakang mereka bekerja seperti lini depan mereka. Kami memiliki rencana permainan dan saya berharap kami bisa melaksanakannya.”
Kedua tim sudah saling bertemu delapan kali di Liga Champions (seluruhnya di fase grup). PSG memenangi lima laga dan Bayern tiga laga. Baik PSG dan Bayern juga memiliki banyak pemain yang dapat menjadi pembeda.
Semisal di Bayern ada Robert Lewandowski, Serge Gnabry, Thomas Muller, Thiago, Ivan Perisic, dan Alphonso Davies. Lalu di PSG ada Kylian Mbappe, Angel Di Maria, Neymar hingga Mauro Icardi.