Presiden PKS Pastikan  Anies Rasyid Baswedan Itu Capres, Bukan Cawapres

Gempita.co-Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menegaskan Anies Baswedan diusung untuk menjadi calon presiden (Capres) bukan calon wakil presiden (Cawapres) di Pilpres 2024.

“PKS tetap berpegang pada hasil musyawarah syuro ke-8 bahwa Anies Rasyid Baswedan diamanahkan untuk maju menjadi calon presiden bukan calon wakil presiden,” tegas H Ahmad Syaikhu di Depok, Minggu usai menghadiri senam bersama warga Tapos.

Ia mengatakan PKS telah memandatkan Anies Baswedan untuk menentukan cawapres pendampingnya pada Pilpres 2024.

Ada dua partai politik pendukung Anies Baswedan yaitu NasDem dan Demokrat juga menyerahkan keputusan final penentuan cawapres ke Anies Rasyid Baswedan.
“Upaya untuk memasangkan sebagai cawapres saya kira ini bukan diamanahkan PKS,” ujarnya.
“PKS masih tetap memegang hasil keputusan majelis syuro jadikan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon Presiden. Sampai sekarang kita masih berpegang pada itu,” pungkasnya.
Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan sebelumnya dihadapkan pada kemungkinan Anies menjadi Cawapres setelah Ketua DPP PDIP Said Abdullah menghembuskan wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal mengatakan mimpi koalisi itu bisa saja terealisasi asalkan Anies tetap menjadi capres dalam kontestasi politik 2024 mendatang.

“PKS tentu saja partai yang siap berkoalisi dengan partai yang memiliki visi yang sama dan siap mengusung perubahan, asal Anies jadi capres dan Ganjar menjadi wapres, sangat mungkin terjadi,” kata Iqbal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (22/8).

Iqbal pun menyadari segala dinamika politik saat ini terutama persoalan koalisi masih sangat dinamis. Namun demikian, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang saat ini mengusung Anies menurutnya akan tetap konsisten menjadikan Anies sebagai capres.

Dengan demikian, apabila nantinya PDIP menawarkan proposal untuk meminang Anies sebagai cawapres, Iqbal memastikan KPP akan menolaknya.

“Belum ada pembicaraan [proposal PDIP]. Tapi iya [akan ditolak jika Anies bukan capres],” ujarnya.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyebut sah-sah saja apabila PDIP memiliki bayangan pasangan Ganjar dan Anies. Namun senada dengan Iqbal, Hidayat memastikan PKS, Demokrat, dan Partai NasDem tetap berkomitmen mengusung Anies sebagai capres.

“PKS tidak tergoda untuk menjadikan Pak Anies hanya sebagai cawapres, kita menginginkan beliau sebagai capres untuk menghadirkan perubahan untuk bisa lebih baik,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8).

Hidayat juga menyebut wacana tersebut belum menjadi pembahasan di internal PKS.

Selama tiga hari terakhir ini Anies Baswedan melakukan komunikasi politik dengan tiga pimpinan partai politik pengusung dirinya sebagai bakal capres yang tergabung dalam.

Anies bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Jakarta pada Kamis (24/8) malam. Lalu menyambangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor pada Jumat (25/8) malam.

Komunikasi politik Anies Baswedan berlanjut dengan berkunjung ke kediaman Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, pada Sabtu (26/8).

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali