Presiden Ukraina Zelensky: Serangan Balasan Sedang Berlangsung di Ukraina

Sejumlah tank-tank Ukraina sedang berlatih untuk memeriksa kesiapan peralatan sebelum perang di sebuah pangkalan militer di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Rabu, 5 April 2023. (Foto: Kateryna Klochko)
Sejumlah tank-tank Ukraina sedang berlatih untuk memeriksa kesiapan peralatan sebelum perang di sebuah pangkalan militer di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Rabu, 5 April 2023. (Foto: Kateryna Klochko)

Gempita.co-Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Sabtu (10/6), membenarkan bahwa militer Ukraina melancarkan “serangan balasan dan operasi defensif.”

Serangan itu berlangsung satu hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan upaya Kyiv untuk mengambil alih wilayahnya sudah berlangsung selama beberapa waktu.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dilansir oleh Reuters, pemimpin Ukraina itu tidak memberikan perincian mengenai serangan itu. Dia bahkan meminta para jurnalis untuk menyampaikan kepada Putin bahwa para jenderalnya optimis.

Dalam konferensi pers, Zeleskyy yang mengenakan busana khasnya berwarna khaki, hanya mengangkat bahu ketika ditanya wartawan mengenai komentar Putin pada Jumat (9/6) bahwa Kyiv sudah memulai serangan balasan, tapi tidak ada kemajuan.

“Serangan balasan dan aksi defensif sedang berlangsung di Ukraina, tapi saya tidak akan memberi perincian serangan itu masuk tahapan apa,” kata Zelenskyy sambil menyebut sejumlah nama pejabat tinggi militer Ukraina.

“Mereka (para jenderal) merasa positif. Sampaikan itu ke Putin,” kata Zelenskyy tersenyum. Dia didampingi oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang sedang berkunjung ke Kyiv, Ibu Kota Ukraina.

Dia mengatakan komentar Putin mengenai serangan balasan “menarik..sangat penting agar Rusia selalu merasa seperti ini: Waktu mereka tidak lama lagi, menurut pendapat saya.”

Menteri Pertahanan Rusia pada Sabtu (10/6) mengatakan selama 24 jam terakhir, pasukan Ukraina melancarkan serangan di wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia di bagian selatan, tetapi tidak berhasil. Kedua wilayah tersebut menjadi medan pertempuran sengit.

Kementerian Pertahanan Rusia juga menyebut Bakhmut, kota di timur yang menurut Moskow sudah direbut bulan lalu setelah pertempuran sengit selama sepuluh bulan.

Sumber: Voa Indonesia

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali