Gempita.co- Koordinator Luhut Binsar Panjaitan menyatakan sebelum pengambilan keputusan terkait perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pihaknya meminta saran berbagai pihak. Tak terkecuali para akademisi hingga para dokter.
Sebagaimana diketahui PPKM Darurat Jawa Bali berlaku 3-20 Juli 2021. Meski demikian hingga kini belum mengumumkan apakah pembatasan masa akan diperpanjang. “Ini semua, kami mendengarkan banyak orang. Kami mendengarkan guru besar FK UI, asosiasi profesi kedokteran, Universitas Airlangga, UGM, dan lainnya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi , Selasa (20/7/2021).
Dia juga mencatat, dalam situasi saat ini ada beberapa yang perlu diketahui dan dipahami masyarakat. Pertama adalah penanganan di hulu yakni diperlukannya dukungan masyarakat. “Yaitu bagaimana mereka bisa patuh pada protokol kesehatan. Saya tidak minta 100 persen, kalau 60 persen saja sudah luar biasa,“ katanya.
Kedua, terkait dengan kebutuhan serta pemenuhan oksigen, obat, tenaga kesehatan (nakes), tempat tidur, serta vaksinasi. Ketiga, pengetahuan tentang jenis virus delta atau Covid-19. Ia memandang sisi kebutuhan oksigen hingga vaksinasi hingga saat ini masih dapat dikendalikan dengan baik.
“Di tengah ini relatif bisa kita kendalikan. Masalah rumah sakit atau tempat tidur sekarang kita bangun, Jakarta aja 3.500 atau lebih dan seluruh kota-kota besar sekarang kita bangun tempat-tempat karantina dan pengobatan-pengobatan di ICU,“ ungkap dia.
Namun demikian, mengenai obat, dia mengakui dalam sebulan ini stoknya sedikit terkendala. Sebab, PT Bio Farma (Persero) hanya mampu memproduksi atau memenuhi 22 juta dosis dalam 1 bulan. Namun, per Agustus tahun ini pemerintah menargetkan kesediaan 30-50 juta satu bulannya.
Luhut juga menyadari betul betapa pentingnya upaya penanganan yang optimal dilakukan di hulu. “Ini sangat penting, ditengah ini kita bisa manage (atur). Sekarang sudah ada varian delta, sudah ada varian baru, jadi kita siap-siap menghadapi dinamika ini,” tambahnya.