Jakarta, Gempita.co-Ketua umum PSSI, Erick Thohir sangat ingin kesuksesan Timnas U 22 menjadi modal untuk revolusi mental Indonesia sebagai bangsa pejuang, sekaligus pemenang.
Menurutnya, revolusi mental yang diinginkan Presiden Joko Widodo sudah dipertontonkan para punggawa Merah Putih di atas rumput untuk berjuang dan mengubah sejarah dengan meraih medali emas pertama pentas SEA Games setelah 32 tahun.
“Saya bangga, terharu, dan bersyukur melihat betapa dahsyat sambutan masyarakat akan kesuksesan timnas U22 ini. Masyarakat ikut bangga setelah menyaksikan bahwa pemain muda kita punya mental, semangat, skill, dan daya juang tinggi. Saya ingin revolusi mental Indonesia dimulai dari sukses Timnas ini dan memotivasi seluruh bangsa agar tak pernah berhenti berjuang, terus berbuat perubahan, dan tak henti lakukan perbaikan agar kita menjadi bangsa pemenang,” ujar Erick di sela-sela Pawai Kemenangan Timnas U22 di Jakarta, Jumat (19/5).
Erick bersama Menpora, Dito Ariotedjo bergabung dalam pawai yang dihadiri hampir 1 juta penggemar sepakbola di sepanjang GBK Senayan – MH Thamrin – Sudirman – dan Gatot Subroto. Dalam pawai di atas bus terbuka dan dihadiri seluruh punggawa Merah Putih, tak henti-hentinya masyarakat ibu kota mengelu-elukan para pahlawan muda dari lapangan hijau yang telah membuktikan kekuatan mental dan keteguhan hati untuk melawan tanpa henti saat mengalahkan Thailand, 5-2 dalam final dramatis sepakbola SEAG 2023 di Olympic Stadion Phnom Penh, Kamboja, Selasa lalu.
“Para pemain muda kita telah memberikan contoh, bagaimana karakter bangsa kita seharusnya yang tetap melawan dan berjuang, meski terus diprovokasi dan ditekan. Mereka menjadi hero-hero baru yang menginspirasi masyarakat, terutama kaum muda dan milenial kita agar terus fight untuk membangun Indonesia agar semakin maju,” lanjutnya.
Erick mengatakan boleh gembira, tapi jangan terlalu larut dalam euforia. Prestasi ini harus dijaga konsistensi dan keberlanjutan karena jalan masih panjang. Medali emas SEA Games, bagi Erick, musti menjadi pijakan kuat bagi PSSI kian memacu transformasi sepakbola Indonesia agar prestasi ini berlanjut di Piala AFF, Asian Games, Piala Asia, Kualifikasi Piala Dunia, dan juga Olimpiade.
“Sukses ini akan jadi pengalaman berharga kita dalam membentuk timnas yang kuat di segala usia, lalu transformasi sepakbola nasional kita lanjutkan pentahapannya karena tugas-tugas masih banyak yang harus diselesaikan. Euforia kemenangan ini, maksimal seminggu, karena pemain juga perlu istirahat dan bertemu keluarga, untuk selanjutnya kita teruskan pembenahan di PSSI,” ujar Erick.