Karawang, Gempita.co – Banjir yang menghantam beberapa wilayah Indonesia ternyata tidak hanya rakyat sipil yang menjadi korban. Di Karawang, Jawa Barat, seorang anggota SAR Brimob dipatuk ular saat mengevakuasi korban banjir, Rabu (26/2/2020).
Nasib naas tersebut menimpa anggota SAR Brimob Jabar, Bripda Armanjas saat mengevakuasi warga korban banjir di Kampung Pengasinan Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang.
Saat itu Armanjas sedang mengevakuasi warga di daerah persawahan dengan kedalaman air sekitar 125-170 cm. Karena lokasinya tidak bisa dilewati oleh perahu karet, terpaksa anggota SAR kepolisian ini berenang.
“Ketika sedang melakukan evakuasi tiba-tiba tangan kiri saya ada yang menggigit,” ada yang menggigit,” tutur Armanjas.
Karena terpanggil tugas kemanusiaan, Armanjas tidak menggubris gigitan terus. Namun usai mengevakuasi korban banjir, ia merasakan tangan sebelah kirinya dingin dan kram.
Peristiwa itu diketahui Danton 5 Aipda Gugun Gunawan. Armanjas pun kemudian diobati di Poliklinik Desa Karangligar. Namun kondisi Armanjas setelah tidak tidak juga membaik.
Menurut Armanjas, badannya terasa lemas dan mual yang sangat hebat hingga muntah bahkan dirinya sempat pingsan.
Armanjas lalu dibawa ke rumah sakit swasta, sayangnya disana tidak ada serum anti bisa ular. Dalam kondisi lemas, dia dibawa ke RSUD Kabupaten Karawang. Beruntung nyawa Anjasmar bisa terselamatkan.
Seperti diketahui, banjir di wilayah Jawa Barat, Selasa (25/2/2020) sempat menerjang Kabupaten Karawang. Ratusan rumah terdampak banjir, sementara ribuan orang mengungsi.
BPBD Karawang merilis data banjir di wilayah tersebut mencapai delapan kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Kutawaluya, Kecamatan Jayakerta, Kecamatan Cilebar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Pangkalan, dan Kecamatan Ciampel.
Banjir di Kabupaten Karawang mengakibatkan kerusakan bangunan, diantaranya 976 unit rumah dan tujuh unit sekolah terendam.