Salurkan Bantuan Benih Ikan Nila Salin, KKP Tingkatkan Produktivitas Tambak Rakyat

Foto:dok.Humas Ditjen Perikanan Budidaya

Jakarta, Gempita.co – Pemerintah terus menggenjot program bantuan yang menyasar langsung kepada masyarakat guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Untuk itu, Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP Takalar) menyalurkan bantuan benih ikan sebagai salah satu program yang menjadi prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Bantuan berupa benih ikan nila salin sebanyak 70 ribu ekor diserahkan kepada empat kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Bantuan diserahkan kepada Pokdakan Rizki, Pokdakan Cetsa Anugerah, Pokdakan Sejahtera Fish, dan Pokdakan Siandekan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengungkapkan, bahwa program penyaluran bantuan benih ikan merupakan langkah pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya pembudidaya akan benih ikan yang bermutu.

Ia juga memastikan bahwa seluruh bantuan benih yang disalurkan oleh Unit Pelaksana Teknis di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP merupakan benih berkualitas yang dihasilkan melalui induk-induk unggul.

“Ikan nila menjadi salah satu komoditas favorit masyarakat Indonesia karena memiliki beberapa keunggulan seperti warna daging yang putih, tekstur daging baik dan tebal serta citarasanya yang lezat. Selain itu komoditas ini juga menjadi pilihan bagi para pembudidaya karena tergolong mudah untuk dibudidayakan secara masal dan memiliki harga jual yang relatif stabil” jelas Slamet.

Di samping itu, Slamet menilai bahwa pengembangan nila salin juga menjadi langkah pemerintah untuk menghidupkan produktivitas tambak tradisional sehingga perekonomian dapat terus bergerak.

“Dengan lahan tambak yang produktif akan memperluas lapangan kerja serta memperbaiki perekonomian masyarakat pembudidaya ikan” tegas Slamet.

Slamet juga menambahkan bahwa status ikan nila sebagai salah satu ikan yang angka produksinya cukup tinggi di Indonesia menjadikannya sebagai salah satu komoditas penopang ketahanan pangan nasional.

“Keberadaan ikan nila salin dapat memperkaya kualitas sumber protein hewani di masyarakat” ujar Slamet.

Slamet juga menyinggung bahwa salah satu program prioritas KKP pada tahun 2021 ialah memajukan kawasan-kawasan potensial untuk dapat menjadi kampung perikanan budidaya, dengan nila salin menjadi salah satu komoditas yang akan dimajukan.

“KKP akan membangun sistem jaminan mutu yang kuat mulai dari hulu hingga hilir sehingga dapat menghasilkan kampung perikanan budidaya yang berkelanjutan. Seperti yang telah diutarakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono salah satu program terobosan KKP adalah kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal” tutup Slamet.

Menguntungkan Bagi Pembudidaya

Foto:dok.Humas Ditjen Perikanan Budidaya

Sementara itu Kepala BPBAP Takalar Supito meyakini bahwa pemberian bantuan benih ikan nila salin yang dilakukan selain dapat meningkatkan produktivitas juga menguntungkan bagi pembudidaya karena masa pemeliharaan yang relatif singkat sehingga memberikan keuntungan yang lebih besar.

“BPBAP Takalar siap untuk memfasilitasi akses benih dan induk unggul serta melakukan pendampingan teknologi kepada masyarakat guna menyejahterakan dan meningkatkan kompetensi pembudidaya khususnya” ucap Supito.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020 BPBAP Takalar telah menyalurkan bantuan benih ikan dan udang kepada masyarakat sebanyak 62,5 juta ekor kepada pembudidaya di wilayah kerjanya. Sebanyak 502 ribu benih diantaranya merupakan benih ikan nila salin.

Sumber: Humas Ditjen Perikanan Budidaya

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali