Sekolah Multimedia Harapan Baru Peningkatan Mutu Industri Kreatif

Gempita
Gempita.co berita terkini hari ini

Jakarta, Gempita.co – Industri Kreatif terus Dikembangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Hal ini diwujudkan dengan peresmian Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP).

Bacaan Lainnya

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, inisiatif Yayasan Multimedia Nusantara untuk mengembangkan MNP merupakan harapan baru dalam peningkatan mutu pembelajaran vokasi, khususnya di bidang industri kreatif.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi sempat menyatakan bahwa dalam satu kesempatan, industri kreatif merupakan industri masa depan yang berperan besar sekali dalam membangun ekonomi nasional.

“Saya yakin MNP ini akan menjadi jawaban untuk kebutuhan kita akan pelaku industri kreatif yang tidak hanya terampil, tetapi punya kompetisi manajerial, kreatifitas, dan keberanian untuk berinovasi,” kata Nadiem, Kamis (23/9/2021), dikutip RRI.co.id.

Mantan CEO Gojek ini menjelaskan ada tiga program studi (prodi) yang ditawarkan MNP yakni animation, event management, dan e-commerce logistics. Ketiga prodi tersebut, merupakan bidang-bidang yang sangat dibutuhkan untuk menguatkan ekosistem kreatif di Indonesia.

Lulusan sarjana terapan di ketiga bidang tersebut katanya, akan mendorong penciptaan dan hilirisasi terobosan anak bangsa di sektor industri kreatif.

Nadiem menyakini dengan besarnya peran Vokasi menyumbangkan sumber daya manusia (SDM) terbaik bagi negeri, akan mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia.

“Oleh karena itu, saya berharap seluruh civitas academica MNP nantinya akan turut dalam upaya mewujudkan vokasi kuat, menguatkan Indonesia,” ujar Nadiem.

Nadiem kembali menekankan pentingnya kolaborasi antara akademi vokasi dan industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA).

Dari tiga belas episode merdeka belajar yang telah diluncurkan, dikatakan Nadiem, dua di antaranya merupakan program penguatan vokasi, yakni SMK Pusat Keunggulan, dan Kampus Merdeka Vokasi.

“Ini bukti keseriusan kami dalam mendorong tercapainya visi nasional perwujudan SDM Unggul. Melalui SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi, kami menghadirkan skema baru dalam kolaborasi satuan pendidikan dengan mitra usaha dan industri, yakni link and match 8+I,” tuturnya.

Dengan skema ini, Mendikbudristek berharap, SMK dan perguruan vokasi akan mendapat pendampingan yang sangat intensif dan holistik dari IDUKA, mulai dari pengembangan kurikulum sampai perekrutan lulusan.

SMK-D2 Jalur Cepat dan Tingkatkan Prodi D3 menjadi D4 Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) terus mendorong peningkatan program studi diploma III (D-3) menjadi sarjana terapan (D-4).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya pembaruan pada pendidikan tinggi vokasi di Indonesia agar semakin banyak ketautsuaian (link and match) yang terjadi antara lulusan vokasi dengan IDUKA.

“Yang perlu menjadi catatan, kebijakan ini tidak bersifat mewajibkan, melainkan opsional. Akan tetapi, peningkatan ini sangat didorong dan direkomendasikan untuk prodi D-3 yang berminat melaksanakan proses peningkatan program studi ini,” kata Wikan.

Menurut Wikan,  jika dibanding dengan D-3, program studi D-4 akan lebih banyak memberi keuntungan secara berkeadilan, baik bagi instansi perguruan tinggi, pengelola program studi, dunia kerja maupun lulusan itu sendiri.

“Adapun untuk menggantikan posisi teknis yang ditinggalkan pada level D-3 lanjut dia, pemerintah akan mendorong agar lulusan D2 baik reguler maupun dari program SMK-D2 jalur cepat dapat mengambil alih. Inovasi program SMK D2-jalur cepat ini akan menghasilkan lulusan vokasi yang siap menggarap sektor yang membutuhkan tenaga teknis dengan masa studi yang cukup singkat, tapi dengan kurikulum yang ketautsuaian dengan menyinergikan kurikulum sekolah, kampus vokasi, dan dunia kerja,”tandas Wikan.

Pos terkait