Tegal, Gempita.co – Kementerian Koperasi dan UKM menggelar pelatihan kewirausahaan dan perkoperasian di Rietz Hotel Kota Tegal, 3 – 5 Juli 2020.
Pelatihan ini diikuti 125 peserta antara lain, Serikat Nelayan Indonesia (SNI), para pelaku usaha, perwakilan anggota Koperasi Karya Mina Tegal, mahasiswa dan perwakilan pemuda serta santri Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Sejumlah nara sumber dihadirkan dalam pelatihan kewirausahaan berbasis manajemen usaha atau bisnis ini, seperti Yani Budiarti yang membawakan materi tentang Teori dan Praktek Penyusunan Rencana Usaha.
Kemudian materi lain yang diberikannya adalah tentang Tata Kelola Manajemen Berbasis Komoditas.
Nara sumber Warsis menyampaikan materi tentang Perkoperasian dan Strategi Ketahanan Bisnis Di Masa Pandemi Covid 19. Sementara Stanley dalam paparannya mengangkat tema Digital Marketing.
Selain itu ada juga nara sumber yang berasal dari Tegal seperti Haron Bagas Prakosa dan Ersal Aburizal.
Pelatihan ini dibuka Sekda Kota Tegal Drs. Johardi yang mengatakan, pandemi covid 19 sekarang ini telah memberikan dampak terhadap berbagai sektor.
“Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan pada perekonomian domestik negara, bangsa serta keberadaan koperasi dan ekonomi mikro,” ungkapnya.
Menurut Johardi, kajian yang dibuat Kementerian Keuangan menunjukan pandemi Covid -19 memberikan implikasi negatif bagi perekonomian domestik seperti penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat.
Selain itu juga penurunan kinerja perusahaan, ancaman pada sektor perbankan dan keuangan serta eksistensi usaha kecil dan menengah.
Katanya, para pelaku usaha mikro dan penggerak koperasi memiliki peran yang sangat strategis dalam kehidupan ekonomi maupun sosial masyarakat.
“Kami sangat bangga dengan semangat kerja saudara. Karena usaha bapak dan ibu telah mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian,” pungkas Johardi.