Sister Province Bali-Hainan, Anggiat Napitupulu: Mempererat Hubungan Pertukaran Budaya Tiongkok dan Indonesia

Gempita.co – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Bali, Anggiat Napitupulu turut menghadiri sebuah pertunjukan budaya yang mengesankan dari rombongan Universitas Normal Hainan, yang berasal dari Provinsi Hainan, Tiongkok, Jumat (7/7) bertempat di Bali Nusa Dua Center (Devdan Show).

Provinsi Hainan dan Provinsi Bali memiliki hubungan sister province yang erat. Hainan, dengan sejarah yang panjang dan kekayaan budaya etnis-etnis yang beragam, telah menjalin kemitraan yang kuat dengan Bali dalam rangka mempererat hubungan kedua provinsi ini.

Bacaan Lainnya

Rombongan seni dari Universitas Normal Hainan membawakan berbagai lagu, tarian, dan pertunjukan alat musik khas yang berasal dari berbagai kelompok etnis Tiongkok, termasuk etnis Dai dan Li.

Pertunjukan yang dibuka oleh Konsulat Jenderal Rakyat Tiongkok di Denpasar Mr. Zhu Xinglong menarik perhatian banyak pengunjung yang hadir dengan gerakan yang indah dan harmonis, para penari dari Universitas Normal Hainan menghidupkan keindahan dan keunikan budaya Tiongkok di panggung Devdan Show.

Anggiat Napitupulu mengungkapkan dengan adanya pertunjukan budaya ini, kedua provinsi, Bali dan Hainan, semakin mempererat hubungan dan pertukaran budaya antara masyarakat Tiongkok dan Indonesia.

“Pertukaran seni dan budaya seperti ini memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk lebih memahami kekayaan budaya negara lain dan memperluas wawasan mereka” ucapnya.

Pertukaran budaya juga membuka peluang untuk memperluas kerja sama di berbagai sektor, seperti pariwisata, ekonomi, pendidikan, dan investasi. Dengan saling mempromosikan keunikan budaya masing-masing, Provinsi Bali dan Hainan dapat menarik minat wisatawan dan pengusaha untuk menjelajahi dan berinvestasi di kedua wilayah.

“Melalui hubungan sister province ini, kedua provinsi berharap dapat terus memperkuat ikatan persahabatan dan memperluas kerja sama di berbagai bidang, termasuk seni, budaya, dan pariwisata” harap Anggiat.

Pos terkait