KEDIRi, Gempita.co– Pemerintah Provisi Jawa Timur menjamin biaya perawatan korban akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu, 10 April 2021 sekitar pukul 14.00 WIB.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai rapat koordinasi penanganan gempa bersama Forkopimda di Gedung Grahadi Surabaya, Sabtu malam.
“Para korban luka dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan semua biaya menjadi tanggungan pemprov,” tuturnya seperti dilansir LingkarKediri.com dari ANTARA pada Minggu, 11 April 2021.
Khofifah membeberkan laporan sementara jumlah korban akibat gempa yang dirawat di RSSA Malang berjumlah 11 orang.
Selain jumlah tersebut, korban gempa lainnya dirawat di Puskesmas di daerah masing-masing.
Dia mengatakan akan terus memperbarui dan memastikan data jumlah korban akibat gempa Jatim.
“Saya akan memastikan kembali datanya dan melihat ada berapa yang terkonfirmasi dirawat di rumah sakit,” kata Khofifah.
Khofifah dijadwalkan akan mengunjungi wilayah terdampak di Ampelgading, Kabupaten Malang serta dua Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari di Lumajang yang terdampak cukup parah.
Halaman:
Sumber: ANTARA
“Saya akan mendatangi dua kecamatan di Lumajang yang dampaknya parah, yaitu Pronojiwo dan Tempursari. Tapi sebelum ke sana, saya mau melihat kondisi di Ampelgading, Kabupaten Malang,” tuturnya.
Sampai pada Minggu, 11 April 2021 dini hari, data yang tercatat di Pusdalops PB Provinsi Jawa Timur menunjukkan korban luka ringan berjumlah 32 orang, luka sedang 2 orang, luka berat 1 orang, rumah rusak ringan 706 unit, rusak sedang 205 unit, rusak berat 79 unit, serta fasilitas umum rusak 119 unit.
Gempa magnitudo 6,7 mengguncang Jatim pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB. Gempa yang berpusat di wilayah Kabupaten Malang tersebut kemudian diperbarui menjadi magnitudo 6,1.
Gempa susulan kembali terjadi pada Minggu pagi, pukul 06.54 WIB berkekuatan magnitudo 5,5 dan pusat gempa masih berada di wilayah Kabupaten Malang