Soal Potensi Tsunami 20 Meter, Warga Pesisir Pantai Selatan Mulai Resah

Ilustrasi

Tasikmalaya, Gempita.co – Beberapa hari ke belakang tersebar kabar jika akan terjadi potensi gempa bumi raksasa pada zona megathrust di bagian Laut Selatan Jawa.

Hasil penelitian dari peneliti ITB tersebut membuat sebagian warga merasa resah, khususnya bagi mereka yang bertempat tinggal di wilayah sekitar Pantai Selatan, seperti Pangandaran.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari pantai Pangandaran, Zilfa, mengatakan, dirinya sudah mendengar kabar mengenai akan adanya tsunami di Laut Selatan Jawa. Namun karena masih simpang siur, dirinya tidak terlalu khawatir.

“Saya sudah denger tentang info itu, tapi belum terlalu mendalami beritanya. Sebenarnya agak khawatir, karena saya dulu pernah jadi korban tsunami pangandaran di tahun 2006. Tapi karena sekarang ini belum jelas, jadi tidak terlalu dipikirkan,” katanya, Selasa (29/9/2020).

Jarak rumahnya dengan pantai tidak terlalu jauh hanya sekitar 300 meter, karena alasan tersebut sehingga dirinya cukup mewanti-wanti

Tetapi sampai saat ini keadaan di sekitar pantai tempat dia tinggal masih terpantau aman, walaupun memang himbauan dan antisipasi juga coba dilakukan oleh warga sekitar.

Hal serupa juga turut dirasakan oleh salah seorang warga yang tinggal di sekitar Pantai Cipatujah, Tasikmalaya, Fatmala. Dirinya merasa sangat khawatir karena trauma dengan kejadian tsunami yang pernah terjadi beberapa tahun silam.

Terkait adanya fenomena alam yang akan terjadi yaitu gempa raksasa dan akan menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 20 meter, dirinya sudah banyak mendapatkan informasi dari media digital.

“Saya udah baca dari beberapa portal berita, udah denger juga banyak warga sini yang ngomongin soal hal itu. Tentu saja saya sebagai warga yang rumahnya lumayan dekat dengan pantai merasa resah sekaligus takut, karena banyak juga temen-temen yang tinggal dekat dengan pantai Cipatujah ini,” jelasnya.

Ia mengatakan, kemarin siang (Senin, 28 September 2020) sempat terjadi gempa di daerahnya Kecamatan Tasikmalaya Selatan pada pukul 10.00 WIB. Hal tersebut membuat warga berhamburan keluar dikarenakan guncangan dari gempa tersebut cukup kuat.

Karena warga Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya sudah pernah mengalami tsunami sehingga masyarakat sekitar sudah sangat paham mengenai pertanda akan hadirnya fenomena alam tersebut.

Maka dari itu masyarakat sudah mengantisipasi dan melakukan mitigasi bencana seperti menyiapkan hal apa saja yang mesti diamankan dan mengetahui jalur evakuasi di beberapa titik sebagai tempat pelarian.

“Belajar dari pengalaman dulu, jadi warga disini udah sangat antisipasi mereka sudah mempersiapkan segala kemungkinan terburuknya dengan menyiapkan barang berharga, dan memperhatikan jalur evakuasi jika sewaktu-waktu bencana tersebut menerjang. Karena tidak ada yang tahu kapan dan dimana bencana tersebut bisa terjadi,” pungkasnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali