“Selamat jalan Prof. DR. Suhu Acai, sahabat yang baik, jasa dan perjuanganmu akan kami kenang dan kami lanjutkan,”
Jakarta, Gempita.co – Berpulangnya Suhu Acai menghadap Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Senin (22/6/2020), menjadi kabar duka mendalam bagi keluarga, dan para sahabatnya.
Semasa hidup, Suhu Acai dikenal sebagai salah satu pejuang dan pahlawan bagi masyarakat Tionghoa yang telah memperjuangkan agar Tahun Baru Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional. Ia juga dikenal komitmen dalam melestarikan budaya Tionghoa di Indonesia.
Ucapan duka dan doa untuk Suhu Acai, yang juga Ketua Umum Yayasan Lestari Kebudayaan Tionghoa Indonesia (YLKTI) mengalir di media sosial.
Begitu juga ucapan duka cita berupa papan bunga yang membanjiri Rumah Duka Heaven, Pluit, Jakarta Utara, tempat jenazah Suhu Acai disemayamkan.
Salah satunya datang dari Ketua Umum DPP LSM Generasi Muda Peduli Tanah Air (GEMPITA) T. Rusdy.
“Selamat jalan Prof. DR. Suhu Acai, sahabat yang baik, jasa dan perjuanganmu akan kami kenang dan kami lanjutkan,” ucap T. Rusdy, dalam keterangannya.
Menurut pria asal Siantan Pontianak ini, perjuangan Suhu Acai dalam memperjuangkan masyarakat Tionghoa layak diapresiasi.
“Indonesia adalah bangsa yang beragam, jangan ada lagi diskriminasi, rasis atau melihat perbedaan itu sebagai musuh, kita harus hidup damai bersatu di rumah bernama Indonesia dengan memegang teguh nilai Pancasila dalam perbuatan nyata,” kata T. Rusdy, yang juga pemilik media Gempita.co.
Sementara itu, Pemilik akun Zhang Fuk Wen mengatakan etnis Tionghoa di Indonesia harus berterima kasih atas perjuangan Suhu Acai.
“Pelopor & Pejuang Hari Raya Imlek jadi Hari Libur Nasional & Perayaan Seni Tradisi Adat Budaya Etnis Tionghoa Prof. Dr. SUHU ACAI menutup usia,” tulis Zhang Fuk Wen, Selasa (23/6/2020).
Menurutnya, berkat perjuangan Suhu Acai dan Organisasi PSMTI, INTI serta rekan lainnya, tradisi etnis Tionghoa dapat dilaksanakan dan dilestarikan serta berkembang pesat.
“Selamat Jalan Pahlawan. Warga Sekampung Berduka,” pungkasnya.
