Gempita.co-Kementerian BUMN menyatakan Pertamina siap menanggung biaya perawatan korban insiden terbakarnya pipa di depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (3/3).
“Ya, Pertamina akan menanggung biayanya,” kata Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga, seperti dilansir Antara, Sabtu (4/3).
Arya mengatakan, Kementerian BUMN meminta Pertamina untuk fokus dalam penyelamatan masyarakat dan karyawan di lokasi sekitar terjadinya kebakaran. “Yang terutama saat ini adalah penanganan-penanganan yang penting dulu,” ujarnya.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menyatakan siap mengawal pengusutan dan evaluasi terhadap insiden terbakarnya pipa Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) malam WIB.
Erick menginstruksikan Pertamina segera melakukan pengusutan tuntas terhadap kejadian yang sejauh ini telah memakan korban jiwa hingga belasan orang tersebut.
Dia juga menyampaikan duka cita dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada korban dan keluarga yang terdampak insiden kabakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Pertamina juga berkoordinasi dengan berbagai pihak berupaya mengevakuasi warga dan pekerja di sekitar Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) di Plumpang, Jakarta Utara untuk menekan dampak kebakaran pipa.
Unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III, Eko Kristiawan, mengungkapkan, kebakaran itu terjadi di pipa penerimaan BBM di Terminal Terintegrasi BBM Jakarta, Plumpang. PertaminaMOR III melingkupi wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Selain menyebabkan delapan orang masih dinyatakan hilang, kebakaran pipa bahan bakar minyak itu sejauh ini juga menewaskan 13 orang dan 49 orang lainnya mengalami luka bakar.
Korban kebakaran depo Pertamina Plumpang yang meninggal dunia berada di Rumah Sakit Polri, sedangkan korban luka bakar ada di sejumlah rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Pelabuhan, RSUD Tugu Koja, Rumah Sakit Mulyasari, dan Rumah Sakit Koja.