Survei Indostrategic: Anies-AHY Teratas dengan 20,25 Persen, Prabowo-Puan Menyusul

Gubernur DKI Jakarta Anies Bawesdan

JAKARTA, Gempita.co- Rilis lembaga survei Indostrategic terkait simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mengungkapkan bahwa Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi teratas dengan 20,25 persen responden.

Pada posisi kedua, pasangan capres populer diisi oleh pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani dengan 14,65 persen.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Mendapatkan porsi tertinggi itu adalah Anies Baswedan berpasangan dengan AHY yaitu di angka 20,25 persen. Selanjutnya adalah Prabowo-Puan berada di urutan kedua dengan angka 14,65 persen,” kata Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam dalam rilis survei secara virtual, Selasa (3/8/2021).

Khoirul menilai, hasil survei bahwa Anies-AHY menempati posisi pertama dikarenakan kuatnya aspirasi masyarakat untuk mendapatkan calon pemimpin yang baru.

Kendati demikian, apabila pasangan tersebut benar terwujud, dibutuhkan kerja yang sangat keras lantaran Anies tidak memiliki basis atau dukungan partai politik murni.

“Maka dia harus meyakinkan berbagai partai politik mitra, untuk memberikan dukungan politiknya, membentuk gerbong koalisi,” ujar Khoirul.

Sementara itu, untuk pasangan Prabowo-Puan justru dinilai memiliki basis atau dukungan partai politik yang kuat.

Oleh karena itu, menurut dia, jika mengandalkan kekuatan basis partai politik, persentase pasangan Prabowo-Puan akan terangkat lebih tinggi.

“Meski berada di urutan kedua, kalau kita lihat dari kekuatan partai politik, maka Pak Prabowo dan Mbak Puan memiliki basis mesin politik yang lebih real dan lebih kuat. Oleh karena itu ini menjadi satu dilema. Kalau misalkan kemudian kekuatan partai politik dan mesin politik menentukan, maka angka ini berpotensi ter-boosting lebih tinggi,” papar dia.

Namun, Khoirul mengingatkan apabila pasangan Prabowo-Puan tak mampu mengonsolidasikan dan tak mampu meyakinkan partai politik pendukung, tidak mudah untuk meningkatkan popularitas.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali