Gempita.co – Latihan simulasi Perang dilakukan militer Taiwan, mengantisipasi invasi China.
Langkah Taiwan ini setelah Beijing melakukan latihan baru di sekitar pulau itu.
Pulau demokratis yang diperintah sendiri itu hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China, yang melihatnya sebagai bagian dari wilayahnya yang akan direklamasi suatu hari nanti, dengan paksa jika perlu.
Dalam simulasi perang, militer Taiwan akan mengadakan latihan anti-pendaratan di wilayah paling selatan Pingtung pada Selasa (9/8/2022) dan Kamis (11/8/2022), kata pihak militer pulau itu.
“Kami akan berlatih gerakan balasan terhadap simulasi serangan musuh di Taiwan,” kata Lou Woei-jye, juru bicara Korps Angkatan Darat Kedelapan, kepada AFP, Senin (8/8/2022).
Mereka akan mencakup pengerahan ratusan tentara dan sekitar 40 senjata howitzer, kata militer.
Menentang seruan untuk mengakhiri latihan militer berhari-hari yang mengelilingi pulau itu, Beijing melanjutkan latihan udara dan laut bersama pada hari Senin setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taipei pekan lalu.
Namun Lou mengaku, latihan militer Taiwan sudah dijadwalkan dan tidak diadakan sebagai tanggapan atas latihan militer China.
Pulau itu secara rutin menggelar latihan militer yang mensimulasikan invasi China, dan bulan lalu mempraktikkan memukul mundur serangan dari laut dalam “operasi intersepsi bersama” sebagai bagian dari latihan tahunan terbesarnya.
Latihan militer terbaru ini datang setelah China dituduh mensimulasikan blokade dan invasi ke Taiwan pada latihan militer dalam beberapa hari terakhir.
Latihan-latihan militer itu diperkirakan akan berakhir pada hari Minggu, tetapi China pada hari Senin mengatakan, mereka menjadikannya sebagai kegiatan reguler.
Sumber: asiatoday