Jakarta, Gempita.co-
Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal menembus babak final turnamen bulutangkis Toyota Thailand Terbuka 2021. Dalam laga yang berlangsung Sabtu (23/1) di Impact Arena, Bangkok, wakil Indonesia ini terhenti langkahnya oleh pasangan asal Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan.
Dalam pertarungan yang berlangsung selama 58 menit, Greysia/Apri gagal melaju ke laga pamungkas. Langkahnya dihentikan wakil Negeri Ginseng itu dengan skor 16-21, 18-21.
Sepanjang permainan, persaingan kedua pasangan berjalan sangat ketat. Meski di awal gim pertama Greysia/Apriyani sempat unggul 2-0, So Hee/Seung Chan mampu mengejar dengan menambah enam angka beruntun hingga skor berbalik menjadi 2-6. Sempat imbang 9-9, interval pertama dimenangkan Greysia/Apriyani 11-9, dalam waktu 13 menit.
Reli panjang hingga 82 pukulan terjadi, lawan berhasil mengakhiri sehingga skor menjadi 11-10. Greysia/Apriyani sempat mempertahankan permainan dan unggul 15-12. Sayangnya So Hee/Seung Chan kembali mengejar, skor kembali imbang 15-15 dan 16-16. Di sini Greysia/Apriyani terkunci. Smes So Hee mengakhiri gim pertama selama 29 menit dengan skor 21-16 bagi kemenangan ganda Korea Selatan itu.
Pada gim kedua, persaingan ketat kembali terjadi. Sempat memberikan perlawanan sengit, Greysia/Apriyani gagal mencuri kemenangan. Akhirnya, kemenangan gim kedua pun menjadi milik wakil Korea Selatan tersebut dengan 21-18 dan memastikan mereka lolos ke final.
“Saya pikir kami telah mencoba yang terbaik dan kami melangkah sejauh yang kami bisa. Mereka lebih siap dan lebih baik dari kami hari ini,” ungkap Greysia mengakui keunggulan lawan.
“Sejujurnya, kami merasa kami lebih lemah dalam hal pola pikir. Secara fisik dan mental, kami sedikit lemah dan terus mencoba, tetapi kami juga ingin mengeluarkan yang terbaik,” tambahnya.
Kemenangan pasangan Korea Selatan kali ini merupakan revans. Pasalnya pada babak semifinal Yonex Thailand Terbuka 2021 pekan lalu, mereka dikalahkan Greysia/Apriyani dengan rubber game 15-21, 21-15, 21-16 hingga mengantarkan wakil ganda putri Indonesia akhirnya menjadi juara.
Diakui Greysia, mengikuti dua turnamen beruntun memang melelahkan. Fokus, pikiran, dan kondisi fisik harus terus mereka jaga selama berjalannya pertandingan.
“Turnamen beruntun seperti ini memang melelahkan. Tidak mudah untuk bisa mempertahankan kemenangan di nomor ganda putri. Kami harus menjaga fokus dan pikiran ke pertandingan, juga kondisi fisik,” ucap Greysia kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.
Pelatih ganda putri, Eng Hian menuturkan bahwa penampilan atlet binaannya ini menurun, tidak seperti minggu lalu. Hal itu berpengaruh cukup besar bagi kualitas pukulan mereka.
“Penampilan Greysia/Apriyani hari ini tidak fresh seperti minggu lalu. Dibutuhkan kesegaran badan untuk menunjang gerakan di lapangan. Tidak boleh kalah cepat dan tidak boleh turun konsistensinya. Kondisi badan yang tidak fresh mempengaruhi kualitas pukulan bola,” jelas Eng Hian yang akrab dipanggil Didi ini.
Meski kondisi fisik menurun, Greysia/Apriyani dinilai cukup konsisten di lapangan. Keduanya pun telah melebihi target yang diberikan PP PBSI.
“Mereka cukup konsisten dan bermain sesuai kebutuhan di lapangan. Hasil dari dua turnamen ini sudah melebihi target yang diberikan oleh PBSI. Tetapi tentunya saya sebagai pelatih dan Greysia/Apriyani sendiri pasti ingin selalu menjadi yang terbaik,” ungkapnya.
Pada pekan depan Greysia/Apriyani harus kembali bertarung dalam BWF World Tour Finals. Diharapkan dalam beberapa hari ini, keduanya bisa beristirahat untuk kembali memulihkan kondisi dan siap bertanding.
“Saya akan memberikan istirahat, terutama untuk Greysia/Apriyani sampai hari Senin supaya badan bisa fresh untuk BWF World Tour Finals. Doakan saja untuk minggu depan kita dapat menjadi yang terbaik lagi” tutur Eng Hian.