Kabul, Gempita.co – Sejak Taliban berkuasa, ekonomi dan sistem perbankan di Afghanistan terancam runtuh.
Sekjen Dewan Pengungsi Norwegia, Jan Egeland mengatakan ekonomi Afghanistan berada di luar kendali. Sistem perbankan formal bisa runtuh kapan saja karena kekurangan likuiditas.
Egeland, yang sedang berada di Afghanistan, juga memperingatkan dampak krisis itu bagi perekonomian.
“Saya telah berbicara dengan para keluarga yang memberi tahu saya bahwa mereka bertahan hidup dengan teh dan potongan kecil roti,” ujarnya seperti dikutip laman Mehrnews, Selasa (28/9/2021).
Egeland menjelaskan jika ekonomi Afghanistan runtuh, maka kondisi masyarakat akan lebih buruk, bahkan layanan paling dasar pun tidak akan berfungsi lagi.
“Negara-negara anggota PBB harus segera menengahi perjanjian multilateral untuk menstabilkan ekonomi, mendanai layanan publik yang tepat, dan mengatasi krisis likuiditas,” imbuhnya.
Rakyat Afghanistan telah menjadi korban utama dari krisis ekonomi di negara itu. Pemerintah AS membekukan aset Bank Sentral Afghanistan setelah Taliban berkuasa.
Sumber: parstoday