Ternyata Ini Awal Mula Penamaan Shio Tionghoa

Gempita.co – Shio identik dengan 12 jenis hewan, seperti Tikus, Kerbau, Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi.

Deretan 12 hewan tersebut masuk dalam shio tradisi Tionghoa. Dimana setiap satu hewan melambangkan 12 tahunan dalam kalender Imlek. Tahun selanjutnya, akan berbalik lagi ke nomor satu. Kedua belas shio hewan tersebut juga harus berurutan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (11/2/2021), hingga saat ini masih misteri mengapa tikus terletak di urutan pertama pada shio Tionghoa, sementara babi yang terakhir, tidak ada yang tahu asal muasalnya.

Namun, menurut tradisi kepercayaan dan legenda masyarakat Tionghoa banyak yang mengatakan jika tikus adalah tahun pertama.

Kembali ke masa lalu, saat itu banyak penduduk China kebingungan menentukan tahun. Mereka pun memohon dan berdoa pada Kaisar Langit (Yu Huang Da Di [玉皇大帝]) agar menemukan solusinya.

Ia pun akhirnya memiliki pikiran jika antara manusia dan hewan memiliki hubungan, maka jadilah perhitungan tahunnya dengan nama hewan agar manusia mudah mengingatnya.

Perlombaan Menyebrang Sungai

Kemudian, diselenggarakanlah perlombaan menyebrang sungai ketika Kaisar Langit berulang tahun. Barangsiapa yang berhasil menyebrangnya hingga garis finish, ia akan menjadikan nama hewan tersebut sebagai awal dan nama tahun, begitu pun seterusnya.

Ilustrasi

Berdasarkan legenda, pesertanya merupakan dua belas hewan yang telah disebutkan di atas.

Mulanya, kucing dan tikus bersahabat baik. Tikus pun ragu untuk memenangkan perlombaan ini lantaran badannya kecil, keduanya juga bangun lebih siang. Ia pun ditenangkan oleh kucing dan meminta bantuan kerbau agar dibangunkan lebih awal sebelum pertandingan dimulai.

Kucing Ditipu Tikus

Versi lain menyebutkan jika kucing sebenarnya ditipu tikus saat akan menghadiri undangan pertemuan dengan sang Buddha sebagai ucapan kepergiannya untuk bertapa.

Sang kerbau, berbaik hati menumpangkan keduanya di atas badannya. Namun, saat pertandingan dimulai kerbau sibuk berlari hingga tidak sadar si kucing terjatuh dari badannya saat menyebrangi sungai karena didorong oleh tikus.

Menjelang titik akhir perlombaan, dengan liciknya si tikus mendadak loncat dari tubuh kerbau dan berhasil memasuki garis finish urutan pertama.

Sedangkan kerbau berada pada urutan kedua, disusul oleh harimau dengan keadaan basah kuyup.

Kelinci yang ikut lomba pun sebenarnya tidak bisa berenang, ia dengan cerdik melompat di atas hewan lainnya saat di sungai dan menduduki urutan keempat.

Sedangkan naga, sebenarnya ia bisa meraih posisi kelinci, sayangnya ia ditugaskan untuk memberikan hujan di daerah timur dan ia muncul dari langit sebagai urutan ke lima.

Ada pula ayam, kuda, kambing, dan monyet yang saling medahului supaya mendapat urutan nomor tahun.

Di tengah perjalanan, muncullah seekor ular besar dan masuk peringkat keenam disusul oleh kuda.

Tidak Bisa Berenang

Sementara itu, sisanya tidak dapat berenang dan masing-masing mendapat urutan kambing ke delapan, monyet ke sembilan, dan ayam ke sepuluh.

Kedua urutan tahun terakhir diraih oleh anjing. Kenapa? Karena anjing senang bermain di sungai, dan ia pun mandi di sana sekaligus di urutan ke sebelas.

Terakhir adalah babi, ia merupakan hewan yang bergerak lambat karena sifatnya yang suka bermalasan.

Setelah semuanya berkumpul, tibalah Kaisar Langit sudah memutuskan nama-nama hewan tersebut sebagai nama tahun.

Kucing yang kesal pun menyerang tikus dan berhasil dilerai oleh sang Kaisar. Dengan perasaan marah, kucing akan balas dendam pada perbuatan tikus yang selalu ketakutan jika bertemu kucing hingga saat ini.

Sumber: Berbagai Sumber

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali