Gempita.co – Tiga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua,pimpinan Lekagak Telenggen, yakni YAW (34 tahun), MM (17 tahun), dan OM (41 tahun), telah menyerahkan diri, Sabtu (16/5).
“Mereka menyerahkan diri kepada Batalyon Infanteri 715/Mtl saat petugas kami melaksanakan penyisiran di Kampung Tanah Merah, maka didapati tiga orang tersebut,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (kogawilhan), Kolonel Czi IGN Suristiawa, Minggu (16/5).
Berdasarkan pengakuan dari tiga teroris yang menyerahkan diri tersebut, kata Suriastawa, mereka memiliki tugas yang berbeda-beda.
YAW pernah terlibat perang dengan Satgas gabungan TNI-Polri di Tembagapura tahun 2017 hingga 2019, dan bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan masuk ke Kampung Tigilobak, Papua. Kemudian, MM sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat.
“Satu lagi (OM) tugasnya membantu kedua orang itu,” ungkapnya.
Selain menyerahkan diri, tiga orang itu juga menyerahkan senjata berupa senapan angin, golok, anak panah, amunisi SS2 dan softgun. Lalu, beberapa dokumen dan perlengkapan lainnya, seperti ransel, dan ponsel.
“Penangkapan ini bukan hanya semata-mata mereka menyerahkan diri. Memang awalnya setelah dilakukan penyisiran dan dipisahkan dari masyarakat baru diketahui ada tiga orang dari kelompok tersebut muncul. Kalau dari awal mereka menyerahkan diri dengan baik-baik, suasana mungkin akan berbeda,” ujar Suriastawa.
Saat ini tiga teroris itu beserta barang bukti sudah diserahkan kepada Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut.
“Satgas Nemangkawi pun masih melanjutkan penyisiran terhadap kelompok-kelompok yang lain,” pungkas Suriastawa.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengaku belum menerima laporan dari pimpinan dan pasukannya di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, terkait tiga orang yang menyerahkan diri itu.
“Jadi tiga orang ini diragukan. Artinya mungkin saja mereka masyarakat biasa yang TNI-Polri rekrut untuk propaganda,” katanya, Minggu (16/5).
Sumber: voa