Tiket Tidak Disobek di Destinasi Toba Caldera Resort, Ini Jawaban Menteri Sandiaga Salahuddin Uno

Jakarta, Gempita.co-Caldera Resort yang berada di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) ramai dikunjungi oleh Wisatawan yang berkunjung, baik lokal maupun manca negara.

Setiap pengunjung yang masuk kelokasi destinasi wisata Toba Caldera Resort (TCR) dikenakan biaya per orang sebesar Rp15.000.

Namun sangat disayangkan, di mana karcis masuk yang telah dibeli oleh wisatawan tidak disobek, setelah pengunjung membayar dan memasuki cek poin yang dijaga oleh security TCR.

Hasil wawancara wartawan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno tidak memuaskan.
Menteri hanya mengatakan, “Setelah berbicara dengan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan. Ia mengatakan, harus melakukan kepatuhan pelaksanaan tiket yang dibeli harus disobek.

Berdasarkan pantauan wartawan di lapangan di mana Wisatawan dari Jepang, yang berkunjung ke wilayah TCR Sibisa sebagai objek baru yang dikelola oleh Badan Pengelola Otorita Danau Toba ( BPODT ) , Rabu (12 /7/2023).

Tiba di pintu masuk utama lokasi TCR, tepat di gerbang pemeriksaan cek poin yang dijaga oleh security langsung meminta tiket untuk diserahkan utuh kepada mereka.

Sedangkan saat itu wartawan mempertanyakan kenapa tidak disobek sebagai pertinggal dan pertanggung jawaban bagi pengunjung untuk klaim kantor ataupun sebagai cindera mata?

Menurut Momo salah seorang wisatawan yang berkunjung ke Resort mengatakan, “Tiket perlu dipegang pengunjung sebagai bukti bayar dan pertanggung jawaban untuk kantor di tempat dia bekerja, sedangkan dia juga khawatir tiket utuh kembali digunakan oleh Security bekerjasama dengan penjual tiket untuk dijual kepada pengunjung dan uangnya masuk kantong para petugas karcis bersama security dan mengurangi Pendapan Asli Daerah (PAD).

“Bagaimana kalau tiket utuh di ambil security tidak ada bukti buat kita klaim, selain itu bisa saja tiket itu disalahgunakan dan dijual kembali saat pengunjung banyak, dan hasil penjualannya masuk kantong para penjaga,” tutur Momo menduga.

Lebih lanjut Momo mengatakan, harusnya tiket yang telah dibeli disobek bagi dua oleh petugas untuk bukti bagi pengunjung dan menghindari penyalahgunaan oleh oknum Security bekerjasama dengan penjual tiket.

Meminta penjelasan saat itu, wartawan langsung mempertanyakan kepada security jaga, kenapa tiket yang di minta dari pengunjung tidak disobek bagi dua, namun salah satu petugas saat itu berkilah bahwa memang selama ini tidak disobek bahkan banyak mereka kumpulkan di plastik di Pos Security.

“Tiket memang tidak disobek bang, lagian buat apa kita, di dalam plastik banyak kami kumpulkan,” ujar salah seorang security saat itu.

Sementara itu, Direktur Industri dan Kelembagaan BPODT, Raja Malem Tarigan mengucapkan terimakasih kepada media saat di pertanyakan terkait sistem cek poin tiket di pintu masuk TCR Sibisa.

“Terima kasih infonya, kalau ada buktinya tolong sampaikan ke kami ya biar kami tindak tegas, kami undang juga abang, silahkan mampir ke Kaldera kalau ada temuan nanti silakan dilaporkan. Kami butuh yang mengawasi juga,” ucap Raja Malem Tarigan.

Dia juga menyangkal kalau tiket itu disalahgunakan dan meminta semua pihak untuk melaporkan kepada mereka kalau ada temuan penyalahgunaan tiket di TCR Sibisa.

“Kecil kemungkinan tiket dipakai lagi, Tapi terimakasih masukannya, kalau ada bukti, jangan segan kabari kami bang,” tutur Tarigan.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali