Jakarta, gempita.co- Gubernur Banten Wahidin Halim buka-bukaan perihal rencana sekolah tatap muka di Banten.
Ia menekankan pentingnya tes Covid-19 sebelum rencana itu dieksekusi.
“Tatap muka masih kita desain, kemarin kita minta kepala dinas pendidikan ambil sampling. Sekolah-sekolah yang jadi kewenangan provinsi di-swab atau di-rapid. Kita ingin lihat tren maupun indikator dari masing-masing daerah,” kata Wahidin kepada wartawan di Serang, Banten, Rabu (25/11/2020), Kamis (26/11/2020).
Setelah di-swab dan di-rapid, tim lanjutnya akan melakukan penelusuran. Jika kemudian ada siswa positif, maka setelah itu dilakukan tracing pada yang pernah berkontak langsung.
“Kalau aman, diambil sekolah yang kita sampling kita testing dengan pendekatan rapid tes nggak ada, misalnya. Berarti di situ mengindikasikan relatif aman,” ujarnya.
Tes ini dilakukan berdasarkan sampling yang dipilih Dindikbud berbasis perkotaan dan perdesaan. Jika dinilai aman, maka bisa saja pada Januari dimulai tatap muka.
“Ini yang penting ketika tatap muka mungkin Januari, kita lihat ada nggak pengaruhnya. Kita buka sekolah tapi dengan penuh kehati-hatian jangan sampai anak jadi korban,” kata Wahidin.
Dia melanjutkan, hasil penelitian dari Dindikbud akan diserahkan ke Satgas Covid-19 dalam beberapa pekan ke depan. Hasil pemetaannya dianalisa dan hasilnya disampaikan ke publik.
Catatan dari satgas juga bisa saja berupa aturan berapa jumlah siswa dalam satu kelas termasuk syarat persetujuan dari orang tua. Tatap muka, diputuskan harus berdasarkan pertimbangan matang agar tidak ada klaster sekolah.
“Ini langkah yang baru kita lakukan,” ujarnya.