Viral juragan Batik di Pekalongan Tebar Uang Rp35 Juta Dari Atap

Jakarta, Gempita.co- Viral beredar di media sosial bos pengusaha batik tebar uang senilai Rp 35 juta dari atas atap rumah di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan.

Hampir seluruh masyarakat yang tinggal sekitar ikuti meramaikan acara ini yang dinamakan udik-udik di Kelurahan Jenggot (9/7/23).

Seperti yang di unggah akun Instagram @pekalonganpost terlihat sangat ramai yang mengikuti acara udik-udik ini. Tak hanya Ibu-ibu, tetapi juga ada bapak-bapak, dan anak-anak yang berada di bawah untuk berebut uang yang ditebar oleh pengusaha batik.

Terlihat antusias masyarakat yang berebut uang senilai Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000 dan banyak pecan uang lainnya. Bahkan terlihat warga sampai rela dorong-dorongan agar bisa mendapatkan uang itu.

Tradisi udik-udikan ini di gelar karena merayakan 40 hari potong rambut anak. Karena bos pemilik batik sedang diberikan kebahagiaan jadi dia memberikan kebahagiaan juga untuk masyarakat sekitar.

Kapolsek Pekalongan Selatan AKP Aries Tri Hartanto mengatakan beliau membenarkan adanya kejadian ini. Tadi ada kegiatan udik-udikan di wilayah Jenggot. Tepatnya, di Jalan Pelita 3, RT 3 RW 9.

Lanjutnya sebelum adanya kegiatan tersebut, pihaknya sudah memberitau kepada pemilik rumah untuk tidak dilaksanakan. Dikarenakan, takut terjadi apa-apa. Sebelumnya sudah kita persuasif melalui kepala kelurahan, babinsa, bhabinkamtibmas, tapi sohibul hajat atau yang memiliki acara tetap ngotot untuk tetap dilaksanakan.

“Dan pada saat pelaksanaan tadi mulai ricuh, akhirnya kita hentikan. Karena, ada beberapa korban yang pingsan dan dilarikan ke Puskesmas,” imbuhnya.

Kemudian, untuk kegiatan dihentikan sehingga tidak terjadi korban yang lebih banyak lagi.

Romadhon (37) pengusaha batik mengatakan, udik-udikan atau sebar uang tersebut merupakan acara tasyakuran anaknya yang nomor 3.

“Memang tradisi untuk 40 hari potong rambut anak ada udik-udikan, Untuk nominal uang yang disebarkan hampir Rp 30-35 juta. Kami sebar ada enam titik. Itu disebar dari atas semua. Dari bawah cuma satu depan rumah,” ucapnya.

Ia tidak menyangka ini bakal viral seperti ini. Memang, sebelum acara dilaksanakan pihak berwajib sudah menyarankan untuk tidak dilaksanakan. Tapi berhubung tradisi dilakukan.

“Kalau untuk massa itu ribuan ada. Saya ya gak nyangka bakal viral seperti ini. Orang-orang juga sudah menanti semua, untuk massa nya terlalu banyak. Yaudah lah jalan. Alhamdulillah sampai sekarang lancar dan aman,” imbuhnya.

Memang ia membenarkan ada insiden anak-anak jatuh dan pingsan karena berhimpitan. Ada tiga warga yang harus dibawah ke puskesmas dan untuk sekarang semuanya sudah pulang ke rumah.

“Saya siap bertanggung jawab sepenuhnya. Dari kelurahan juga sudah mengizinkan. Dan saya pribadi, tanggungjawab penuh. Termasuk pagar kelurahan. Surat sudah ada ini. Saya bertanggungjawab penuh. Ini tadi yang luka juga sudah kami lunasi. Ada tiga orang anak. Usia 16 tahun satu, 10 tahunan, terus 16 tahun juga.”

“Lalu, untuk kabar ada yang meninggal itu hoax. Korban sudah membaik, tidak ada yang meninggal dunia. Kondisi korban semuanya sudah sehat. Ada korban empat orang, satu orang ibu-ibu dewasa, dan tiga anak-anak. Yang dua sudah diperbolehkan pulang,” tutupnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali