Jakarta, Gempita.co – Nama virus baru Covid-19, Omicron diumumkan WHO dan menyatakan varian ini memiliki resiko menularkan infeksi lebih tinggi.
“Jenis baru ini memiliki banyak mutasi, beberapa diantaranya cukup mengkhawatirkan. Beberapa kasus sebelumnya menunjukkan resiko penularan infeksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis yang sama-sama mengkhawatirkan,” ungkap WHO melalui press release seperti dilansir dari NEWS.com.
Lebih lagi, Omicron disinyalir memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat. Diketahui, jenis virus ini ditemukan pertama kali di Belgia dan dibawa oleh pelancong dari Afrika. Semenjak itu, Belgia langsung menutup negara mereka bagi warga Afrika.
Langkah ini juga langsung diikuti oleh AS. Mereka bahkan menolak kedatangan dari 8 negara Afrika. Namun warga AS yang datang dari negara tersebut masih diperbolehkan masuk. Hal serupa juga dilakukan oleh Kanada.
Sedangkan di Israel Omicron juga sudah mulai menyebar ke negara tersebut. Digadang-gadang virus ini dibawa oleh wisatawan dari Malawi, Afrika bagian Selatan. Hingga saat ini Kementerian Kesehatan Israel masih menelusuri siapa saja yang pernah kontak dengan pasien dengan Omicron ini.
Menanggapi lebih lanjut, Israel juga memberlakukan larangan perjalanan dari dan ke beberapa negara Afrika. Mereka yang datang dari beberapa negara Afrika seperti South Africa, Lesotho, Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Namibia dan Eswatini juga diwajibkan melakukan isolasi 14 hari terlebih dahulu.
Pihak Israel melaporkan bahwa varian baru Covid-19, Omicron bisa dilihat setelah hari ke-8 karantina. Sebelumnya, pasien telah di berikan 4 kali tes PCR. Data juga menyebutkan pasien sebelumnya telah menerima 2 dosis vaksin Pfizer.