Xi Jinping Terapkan ‘Ekonomi Komando’ Bangun ‘Kantin Komunitas’

Gempita.co – Warga China banyak yang antri untuk membeli makanan di ‘Kantin komunitas’ baru saja diresmikan di perumahan Fengqing, di pusat Kota Wuhan, China.

“Saya di sini untuk mencicipi makanan yang ditawarkan di kantin yang dikelola negara,” kata perekam video antrean di kantin tersebut, seperti ditulis Radio Free Asia, Sabtu (5/11).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Perekam kemudian menunjukkan nampan berisi semangkuk nasi dan mangkuk warna-warni lainnya.

Kantin komunitas sudah dimulai sejak 1 November lalu, menyusul ‘sukses’ Presiden Xi Jinping kembali memimpin Partai Komunis China (PKC) –yang memungkinkannya mengukir sejarah menjadi presiden tiga periode.

Salah satu kebijakannya adalah mempercepat kembalinya ekonomi yang dikelola negara di era Mao Zedong, filsuh, pendiri RRT, dan presiden terlama (1949-1976).

Jinping menginstruksikan pemerintah daerah dan lingkungan mengontrol rantai pasokan makanan dengan membangun depo komunitas mandiri untuk melayani kompleks-kompleks perumahan.

Setiap 100 rumah tangga harus memiliki pusat layanan yang komprehensif minimal seluas 30 meter persegi. Depo ini berisi toko serba ada, kios sayur, kantin, dan semua kebutuhan komunitas. Termasuk kantor pos dan binatu.

Kenangan tentang kantin dan toko-toko negara di bawah Federasi Koperasi Pasokan dan Pemasaran China telah membuat banyak orang tua tidak nyaman. Bagi Zhang Jianping, rencana Jinping ini mengingatkan pada ekonomi terencana zaman Mao.

Padahal, China sudah menikmati ekonomi pasar sejak era Deng Xiaoping. Penduduk memiliki cukup makanan, China pun makmur.

“Kami baru saja makan sampai kenyang, dan sekarang kembali ke ekonomi komando lagi,” ujar Zhang Jianping dari Jiangsu.

Kebijakan baru ini membuatnya kembali pada suasana perang, semuanya serba dikontrol negara.

“Sejujurnya, kami semua takut… Orang-orang berspekulasi apakah ini berarti akan ada perang,” katanya. “Perang merupakan satu-satunya alasan untuk kembali ke ekonomi terencana. Ini jelas kemunduran,” ia menambahkan.

Hal senada disampaikan Li Ang dari Hunan. Ingatan ‘swasembada sosialis’ masih segar dalam ingatannya, saat itu ia masih anak-anak dan melihat para orang tua antre membeli makan di depo-depo lingkungan

“Ini adalah demonstrasi yang jelas dari tekad PKC untuk memisahkan diri dari peradaban Barat, setelah Kongres ke-20 PKC,” Li Ang menjelaskan.

‘Kantin negara’ telah bermunculan di kompleks perumahan di Provinsi Hunan, Hubei, Shandong, dan Yunnan. Mereka menjual bahan pangan lebih murah.

 

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali