Yuk Simak Hasil Survei Terbaru Pilpres 2024: Anies Vs Prabowo Vs Ganjar

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar jadi pasangan pertama yang mendaftar ke KPU untuk jadi peserta Pilpres 2024, Kamis (19/10/2024). Foto: dok pribadi 
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar jadi pasangan pertama yang mendaftar ke KPU untuk jadi peserta Pilpres 2024, Kamis (19/10/2024). Foto: dok pribadi 

Gempita.co-Lembaga survei Ide Cipta Research dan Consulting (ICRC) merilis hasil survei elektabilitas terkini para capres dan cawapres dalam Pemilu 2024. Hasilnya, pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas tertinggi.

Survei digelar pada 12-16 November 2023 dengan melibatkan 1.230 responden. Para responden dipilih melalui startified random sampling.

Metode survei dilakukan dengan wawancara via telepon oleh pewawancara terlatih. Adapun margin of error survei sebesar 2,79%.

“Survei yang dilakukan pasangan Prabowo-Gibran masih unggul, disusul oleh Ganjar-Mahfud dan pasangan Anies-Imin,” ujar Direktur Eksekutif ICRC, Hadi Suprapto Rusli dalam paparannya, di Hotel Sopyan, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Berikut ini elektabilitasnya:

Prabowo-Gibran 37,3%
Ganjar-Mahfud 33,5%
Anies-Cak Imin 24,1%
TT/TJ 5,1%

Hadi memprediksi jika Pilpres 2024 akan digelar dua putaran. Hal itu, kata dia, lantaran tidak adanya pasangan calon yang angka surveinya melebihi 50%+1.

“Jika dilihat dari data survei ICRC terbaru, maka Pilpres 2024 diprediksikan akan terjadi 2 putaran,” kata dia.

Selain itu, Hadi mengatakan serangan massif dari kubu Ganjar kepada pemerintahan Jokowi mengakibatkan turunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud. Dia mengatakan jika kritik itu terus berlangsung, maka dapat menurunkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.

“Jika tingkat kepuasan public terhadap Jokowi dibawah 60%. Maka yang akan diuntungkan adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sehingga pasangan Anies-Muhaimin akan mengalami kenaikan tingkat elektabilitasnya,” paparnya.

“Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sulit untuk mendapatkan efek electoral dari masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi. Karena saat ini public mengetahuinya bahwa partai-partai yang berkoalisi dipasangan Ganjar-Mahfud masih berada di Kabinet Jokowi-Ma’ruf,” sambungnya.

Pos terkait