Penelitian Chloroquine di Brasil Dihentikan karena Picu Komplikasi Jantung

Dua pasien dalam kelompok dosis tinggi meninggal dunia setelah mengalami detak jantung yang cepat dan abnormal.(Foto: Ist)

Gempita.co – Penelitian obat chloroquine untuk infeksi virus corona (Covid-19) di Negara Brazil dihentikan karena menimbulkan komplikasi di organ jantung pasien.

Pada sekelompok pasien yang mengonsumsi chloroquine dengan dosis tinggi menimbulkan masalah irama jantung yang berbahaya.

Semula penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas dan keamanan chloroquine untuk Covid-19. Obat  chloroquine diberikan kepada 440 pasien positif virus corona.

Dosis tinggi pun diberikan kepada 81 pasien, yakni 600 miligram chloroquine dua kali sehari selama 10 hari pada sebagian partisipan. Sebagian lainnya lagi diberikan dosis rendah 450 miligram selama lima hari.

Dalam beberapa hari pengobatan tersebut, banyak pasien dalam kelompok dosis tinggi mengalami masalah dengan irama jantungnya.

Bahkan dua pasien dalam kelompok dosis tinggi meninggal dunia setelah mengalami detak jantung yang cepat dan abnormal.

Melihat reaksi ini para peneliti kemudian menghentikan penggunaan dan juga studi chloroquine pada kelompok dosis tinggi.

Peneliti juga memperingatkan dokter di seluruh dunia agar tidak menggunakan chloroquine dosis tinggi pada pasien Covid-19.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali